CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali terjadi dalam sepekan terakhir.
Pantauan Cenderawasih Pos pada Sabtu (4/10/2025), antrean panjang terlihat di beberapa SPBU, seperti di SPBU Jalan Yos Soedarso, SPBU Jalan Cenderawasih Sp2, SPBU Jalan Yos Soedarso Nawaripi dan SPBU Jalan Cenderawasih Sp3.
Di tengah terik matahari yang terasa menyengat di kulit, para pengemudi dan pengendara tampak sabar mengantri demi memenuhi kebutuhan perut kendaraan untuk dapat digunakan.
Yosef, seorang pengemudi truck yang mengantri di Biosolar SPBU Jalan Cenderawasih Sp2 mengaku sudah menunggu sejak pagi.
Katanya, jika telat datang bisa mendapat antrian paling belakang dan pastinya akan menguras waktu hanya untuk menanti giliran.
“Makanya harus datang pagi-pagi. Apalagi kita kan kejar waktu untuk bongkar muat toh,” ungkap Yosef.
Selanjutnya, seorang pengemudi lainnya yang mengantri BBM subsidi jenis Pertalite, Andre mengatakan bahwa demi mendapatkan BBM, dirinya rela datang pagi-pagi.
Namun ternyata ia pun harus mengalah mengantri di dari barisan terluar karena banyaknya kendaraan yang lebih dulu datang.
“Tadi saya sudah coba ke sini tempo, ternyata sudah banyak juga yang antri. Mau tidak mau ikut antri saja,” ungkapnya.
Sementara itu, berkaitan dengan kelangkaan Pertalite dan Solar di Kabupaten Mimika, Pertamina Patra Niaga pun angkat bicara.
Melalui Sales Branch Manager (SBM) Rayon II Papua Tengah, Juna mengungkapkan alasan terjadinya kelangkaan BBM tersebut.
“Terkait kelangkaan Biosolar dan Pertalite ini terjadi karena memang stock menipis di Jobber ya mas,” jawabnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/10/2025).
Juni menerangkan, kondisi ini terjadi akibat keterlambatan kapal pengangkut BBM baik Biosolar maupun Pertalite akibat dihadang cuaca buruk.
Alhasil, penyaluran dari Jobber ke setiap SPBU dibatasi dan dijadwalkan hanya sekitar 50 persen dari penjualan normal harian.