CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Pasar Tradisional di empat distrik di wilayah Kabupaten Mimika kini sudah tak lagi beroperasi dan kembali menjadi bangunan kosong tak berpenghuni.
Sudah hampir setahun, nyaris tak ada sekalipun aktivitas ekonomi yang berlangsung di pasar-pasar tersebut.
Pedagang lebih memilih untuk bergeser ke wilayah Kota Timika dan berjualan di emperan bahkan di trotoar.
Padahal, sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika telah melakukan rehab terhadap pasar-pasar tersebut serta menimbun halaman pasar untuk dijadikan parkiran atas permintaan dari distrik.
Bahkan, Disperindag juga berencana untuk memasang paving block di area pasar atau bahkan mengaspal halaman pasar-pasar tersebut.
Adapun pasar-pasar tersebut diantaranya adalah Pasar Tradisional Sp4 di Distrik Wania, Pasar Tradisional Kwamki Narama di Distrik Kwamki Narama, Pasar Tradisional Sp7 di Distrik Kuala Kencana dan Pasar Tradisional Mapurujaya di Distrik Mimika Timur.
Pasar-pasar tersebut telah diserahkan langsung oleh Disperindag Kabupaten Mimika untuk dikelola oleh masing-masing pemerintah distrik.
Namun, setelah diserahkan, pasar-pasar tersebut justru tidak difungsikan dan dibiarkan terbengkalai hingga terlihat sangat kumuh dan tidak terurus.
Kepala Disperindag Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa pun mengakui susahnya mengajak pedagang setempat untuk berjualan di Pasar Tradisional di distrik.
Namun, kini satu-satunya harapan terakhir yang mungkin bisa untuk direalisasikan guna menghidupkan kembali pasar tradisional tersebut adalah dengan kehadiran Koperasi Merah Putih yang merupakan program strategis nasional Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Petrus, jika Koperasi Merah Putih dipadukan dengan Pasar Tradisional di tingkat distrik disinyalir mampu menghidupkan kembali pasar tersebut.
“Tapi dengan adanya program dari Presiden Prabowo terkait Koperasi Merah Putih maka kami, kami rekomendasikan kepada setiap distrik yang ada supaya setiap distrik memfungsikan fasilitas pasar yang sudah terbangun untuk aktifkan koperasinya di situ,” kata Petrus, Jumat (15/8/2025).
“Kalau koperasi aktif di situ sudah pasti mempengaruhi aktifnya bangunan-bangunan pasar tersebut, ujarnya menambahkan.
Menurut Petrus, di masing-masing distrik memiliki pedagang maupun warga. Seharusnya, pemerintah distrik lebih responsif dengan melahirkan inovasi-inovasi serta mencari cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat melalui pasar tradisional.