• Senin, 22 Desember 2025

Untuk Malaria di Mimika, Pil DHP-Frimal Diharapkan Tersedia Awal Juli 2025

Photo Author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 16:07 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra (CENDERAWASIH POS/Wahyu Welerubun)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra (CENDERAWASIH POS/Wahyu Welerubun)

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA Obat Malaria yang biasanya dikenal den gan nama Obat Biru atau dengan nama lain DHP-Frimal diharapkan sudah tersedia di Kabupaten Mimika pada awal bulan Juli 2025 mendatang.

Hal ini dikarenakan meski sudah ada obat pengganti sementaranya yakni D-arteep Dispersible, namun masyarakat tampaknya masih belum meyakini khasiatnya dalam menyembuhkan mereka ketika terpapar malaria.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Reynold Ubra pun akhirnya kembali buka suara mengenai hal tersebut.

“Jadi obat DHP-Frimal yang berwarna biru kami (telah-red) memastikan kembali di Dinas Kesehatah Provinsi Papua Tengah ternyata pengirimannya sudah sampai di nabire tinggal dikirim ke Timika,” kata Reynold, saaat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (20/6/2025).

Reynold menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dijadwalkan akhir bulan Juni 2025 stok obat DHP-Frimal sudah kembali tersedia di Mimika, namun bisa saja terlambat jika terjadi kendala tertentu.

Sedangkan, menanggapi keprihatinan masyarakat akan obat pengganti sementara DHP-Frimal yakni D-arteep Dispersible berwarna putih itu, Reynold menegaskan bahwa khasiat obat tersebut sama.

Hanya saja, dari dosis yang diberikan sedikit berbeda karena kandungan dosis dalam satu butir D-arteep Dispersible sedikit lebih rendah dibandingkan DHP-Frimal.

Oleh karena itu, jika biasanya DHP-Frimal diberikan sebanyak 3 butir bahkan lebih sesuai berat badan, maka  D-arteep Dispersible pun akan diberikan sedikit lebih banyak.

“Memang dosis yang D-arteep Dispersible itu dia lebih rendah, kira-kira sampai 10 miligram dibandingkan DHP-Frimal. Tetapi diberikan itu kan harus berdasarkan berat badan, jadi obat itu sebenarnya sama,” ungkap Reynold.

“Mudah-mudahan di awal Juli (DHP-Frimal) sudah ada. Kami juga sudah buat permintaan ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah untukn bisa mengirimkan dalam waktu dekat,” lanjutnya.

Menurut Reynold, yang paling penting untuk dilakukan saat ini oleh masyarakat agar mencegah malaria adalah membasmi sarang nyamuk malaria.

Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan serta meminimalisir adanya genangan air di selokan dekat tempat tinggal. Sebab, umumnya kondisi cuaca di Mimika juga sangat berpengaruh.

Selain itu, nyamuk malaria di Mimika umumnya aktif menggigit pada pukul 21.00 WIT. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka tentu akan membasmi sarang nyamuk.

Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika juga tak henti-hentinya melakukan Fogging. Reynold bilang, pihaknya juga akan melakukan pembagian kelambu dan krim anti nyamuk kepada masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X