CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Pemerintahan Kabupaten Mimika yang baru dibawah pimpinan Bupati Johannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemong diharapkan mampu menyelesaikan sengketa tanah Pelabuhan Pomako Timika.
Persoalan tanah Pelabuhan Pomako lantas tak kunjung terselesaikan sampai saat ini. Bahkan, proses penyelesaiannya semakin tak menemui titik terang.
Akibatnya, rencana pembangunan Pelabuhan Pomako Timika tak kunjung terealisasi akibat sengketa tanah tersebut.
Pelabuhan Pomako yang letaknya berada di wilayah timur Kabupaten Mimika ini sudah lama tidak terurus dan kian memprihatinkan.
Untuk diketahui, meski berada di daerah berjuluk Kota Dolar, Pelabuhan Pomako masih jauh dari standar operasional karena belum memiliki fasilitas yang memadai seperti pelabuhan di daerah lainnya.
Sedangkan, standar operasional sebuah pelabuhan harus memiliki fasilitas penunjang, seperti terminal penumpang, ruang tunggu, parkiran, tempat kontainer, portal masuk hingga MCK (Mandi, Cuci Kakus).
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Pelabuhan Pomako Timika yang sudah berpuluh-puluh tahun masih dengan kondisi seadanya.
Akibatnya, saat kedatangan kapal masyarakat hanya bisa memadati dermaga dan sekitarnya tanpa adanya sedikit tempat untuk berteduh, ditambah jaraknya yang cukup jauh dari pusat kota Timika.
Sementara, pentingnya ruang tunggu adalah dapat dijadikan sebagai tempat untuk Tim Distributed Control System (DCS) Pelni melakukan Boarding Pass.
Kepala Pelni Cabang Timika, Rachmansyah Chaidir menaruh harapan terkait penyelesaian sengketa tanah ini pada pemerintahan yang barj dibawah Kepemimpinan Bupati Johannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemong.
Rachmansyah menyebut, pelabuhan yang sudah tidak terurus ini sangat membutuhkan perhatian pemerintah daerah.
Rachmansyah berharap agar kondisi yang kian memburuk di Pelabuhan Pomako ini dapat segera dibenahi, mulai dari infrastruktur hingga sarana dan prasarana pendukungnya.
“Itu urgen sekali kalau saya mau bilang, karena selama ini saya bertugas sudah hampir tiga tahun ini tidak pernah ada progres perbaikan dari infrastruktur di pelabuhan,” katanya saat ditemui, Sabtu (19/4/2925).
Rachmansyah juga menyoroti kondisi yang justru berbanding terbalik dengan Bandara Mozes Kilangin Timika yang tampil dengan infrastruktur yang megah dan begitu canggih.