Stevan bilang, cuaca dengan karakteristik seperti ini secara klimatologi lumrah terjadi di Kabupaten Mimika setiap akhir tahun mulai November, Desember hingga akhir bulan Januari.
“Kalau kita lihat dari klimatologisnya memang kalau dari bulan November, Desember hingga Januari itu hujan cenderung terjadi di sore hingga menjelang malam hari karena sudah mau memasuki musim panas ya istilahnya, tatapi tetap curah hujan masih tinggi juga,” ujarnya.
Nantinya, memasuki awal bulan Maret, April dan Mei, Mimika memasuki musim peralihan dimana angin barat kembali bertiup menuju ke arah Timur. Biasanya, pada musim ini cuaca buruk sering terjadi di Timika.
Setelah melewati musim itu, memasuki bulan Mei, Juni, Juli hingga Agustus Mimika kembali memasuki puncak musim penghujan dimana jumlah hari hujan akan semakin bertambah dengan disertai durasi yang cukup lama.
Prospek Cuaca Wilayah Perairan Timika
Berdasarkan data prakiraan cuaca di wilayah perairan Amamapare Timika yang didapat dari BMKG Stasiun Meteorologi Mopah Merauke, Stevan mengatakan bahwa gelombang laut saat ini mencapai 0,5 meter hingga 1,25 meter.
Kata Stevan, kondisi ini baiknya diwaspadai oleh nelayan dan masyarakat pesisir Mimika yang senantiasa beraktivitas di laut sebab dapat berbahaya. Kondisi ini akan disertai dengan angin yang bertiup dengan kecepatan 05 hingga 20 knot.
“Jadi untuk perahu-perahu kecil sebaiknya mewaspadai gelombang ini,” tuturnya. (*)