• Senin, 22 Desember 2025

Inflasi Mimika Naik di 2024, Akankah Teratasi di 2025?

Photo Author
- Sabtu, 4 Januari 2025 | 10:16 WIB
Ilustrasi Inflasi (Jawapos)
Ilustrasi Inflasi (Jawapos)

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA Pergerakan inflasi di Timika, Papua Tengah dalam dua tahun terakhir berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika mengalami peningkatan.

Kepala BPS Kabupaten Mimika, Ouceu Satyadipura menjelaskan, yang perlu untuk diperhatikan dalam perbandingan inflasi adalah perbandingan month-to-month (m-to-m), year-on-year (y-on-y) kemudian year to day (y-to-d).

Kata Ouceu, di bulan November 2024 lalu, inflasi terjadi karena harga daging babi yang melunjak hingga mencapai Rp250.000 per kilogram (Kg). Akibatnya, inflasi year-on-year meningkat.

Namun, kata Ouceu kenaikan harga daging babi tersebut tidak lain dikarenakan kelangkaan babi akibat merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyebabkan sebagian besar populasi babi di Mimika mati.

Ouceu mengatakan, hal ini  justru malah disalah tafsirkan oleh banyak pihak. Padahal, kata Ouceu yang mestinya dilihat yang pertama adalah perbandingan dari month-to-month atau dari bulan ke bulan.

“Nah itu sempat bikin panik tuh, padahal inflasi yang harus dilihat di awal itu inflasi month-to-month dulu, kita enggak bisa bandingkan langsung ke tahun lalu, kecuali itu digunakan untuk mengevaluasi kebijakan jangka panjang yang sudah dilakukan pemerintah daerah,” kata Ouceu saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Jumat (3/1/2025).

Ouceu menilai, dari berbagai contoh kasus yang ada, Pemerintah Daerah melalui Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) telah cukup baik mengambil langkah-langkah penanganan dengan mencetus sejumlah kebijakan yang tentunya terlahir dari hasil evaluasi bersama bulanan semua instansi yang tergabung di dalamnya.

 “Itu sudah cukup baik. Alhamdulillah saran-saran yang kami berikan juga sudah diakomodir. Kalau enggak salah yang terakhir malah penyebaran bibit cabe, alhamdulillah itu juga sudah mulai diterima dan secara garis besar untuk tahun 2024 di bulan desember inflasi year-to-year itu dibanding dengan bulan desember tahun 2023 itu cuman 3,99 persen,” kata Ouceu.

Kemudian, di bulan Desember 2024 inflasi di Kabupaten Mimika kembali mengalami kenaikan sebesar 0,29 persen. Kenaikan itu muncul dari sektor transportasi yang dipicu oleh naiknya harga tiket.

Namun, menurut Ouceu hal it masih cukup baik dikarenakan Mimika selalu ditargetkan untuk berda di bawah angka 5 persen.

“Kalau saya lihat  di antara tahun 2024 dan 2023 memang terjadi kenaikan inflasi tetapi masih termasuk wajar karena patokan dari Bank Indonesia (BI) tentang inflasi sekian persen plus minus itu kita masih berada di bawah itu,” ujarnya.

Kendati demikian, kata Ouceu penghitungan inflasi tidak instan dan tidak hanya dilihat dari satu komoditas atau satu sektor saja.

Tetapi, dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah diniliai nantinya bakal dapat menurunkan harga penyebab inflasi tertinggi tersebut dalam jangka panjang.

Selanjutnya, kata Ouceu untuk bulan Desember,  iniselain transportasi menjadi salahsatu sektor penyumban inflasi, sketor pangan juga turut memberi andil, yakni pada komoditas seperti cabe rawit dan bawang merah. Namun, kenaikan tersebut tidaklah signifikan menurut Ouceu, dan masih berada di angka yang wajar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X