Vifki mengungkapkan, keterbatasan stok yang terjadi beberapa waktu lalu disebabkan kapal penyuplai minyak terlambat tiba di Mimika karena faktor cuaca.
Akibat cuaca, Vifki mengatakan beberapa kapal mengalami keterlambatan di wilayah selatan Merauke dan Timika.
Kapal yang seharusnya ke Timika terpaksa berlabuh ke Merauke, sedangkan kapal yang ke Merauke justru beralih ke Timika.
Baca Juga: Reynold Ubra: Dinkes Mimika Buat Sistem bagi Pelaku Perjalanan, Upaya Antisipasi Mpox
Ia juga mengatakan bahwa untuk ketersediaan stok saat ini diperkirakan bertahan hingga 10 hari ke depan.
“Ini sedang kita ajukan untuk di program kapalnya (penyuplai BBM) diperbanyak lagi yang ke Timika sehingga nanti lebih banyak lagi stoknya supaya bisa bertahan sampai 14 hari,” katanya.
Sementara itu, kata Vifki tidak ada rencana pembatasan BBM jenis Pertalite di Mimika.
Ia menyebut, sebelumnya pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah mengeluarkan edaran bupati terkait kuota Pertalite untuk masing-masing kendaraan roda 4.
Baca Juga: Anggota Polisi Tewas Tertembak OTK di Lanny Jaya, Pelaku Nekat Datangi Kios Korban
Dalam edaran tersebut, kata Vifki setiap kendaraan roda 4 berhak mendapatkan kuota Pertalite sebanyak 45 liter dan itu sudah berlangsung sejak 2023.
“Itu sesuai edaran bupati terakhir sih, jadi untuk pembatasan (BBM Pertalite) nggak ada sih,” pungkasnya. (*)
