CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Drama pembunuhan yang dilakukan seorang kakek berumur 70 tahun di Merauke berinisial K (70) terhadap Marijem (72) yang tak lain adalah istrinya sendiri berakhir.
Ini setelah penyidik Polres Merauke berkolaborasi dengan penyidik Polsek Kurik berhasil mengungkap pelaku pembunuhan tersebut.
Setelah melalui penyelidikan selama kurang lebih 3 minggu, pelaku pembunuhan korban tak lain adalah suaminya sendiri berinisial K.
‘’Setelah kita melakukan penyelidikan secara intensif akhirnya pelaku pembunuhan terhadap korban M tak lain suaminya sendiri berinisial K,’’kata Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suaryana, didampingi Kasi Humas AKP Ahmad Nurung, dan Kasat Reskrim AKP Haris Baltasar Nasution, saat menggelar konfrensi pers di Mapolres Merauke, Selasa (02/04/2024).
Baca Juga: 37 Calon Perwira Polri di Papua Mengadu ke MRP, Ini Masalahnya
Motif pembunuhan itu, terungkap dari mulut K yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan tersebut yakni akibat sakit hati kepada korban yang telah meminjamkan uang kepada orang lain namun belum dikembalikan.
Pembunuhan terjadi pada Minggu 10 Maret 2024 sekitar pukul 13.15 WIT di Kampung Rawa Sari, Distrik Malind Merauke.
Baca Juga: Curi 25 Unit Laptop, 3 Pelajar di Jayapura Ditangkap Polisi
Berawal saat tersangka selesai kerja bakti, kemudian pergi ke sawah memupuk padi dan mencari rumput.
Kemudian disusul korban dengan menggunakan sepeda motor.
Lalu saat pelaku menaikan rumput ke atas motor itu, korban datang membawa kayu dengan maksud untuk mengganjal motor itu agar tidak jatuh namun saat mendekati pelaku langsung memukul korban sehingga terjatuh.
"Saat terjatuh itu, pelaku secara berulang memukul korban, kemudian parang yang sebelumnya dipegang di tangan kiri kemudian memindahkan ke tangan kanan lalu mengiris leher korban. Makanya ada irisan luka di leher korban," kata Kapolres.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian menyeret jasad korban beberapa meter. Selanjutnya melorotkan celana korban, sehingga nantinya korban dianggap korban pemerkosaan lalu dibunuh.