CEPOSONLINE, MERAUKE – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Merauke telah memasuki masa siaga penuh menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Dengan mengandalkan kesiapan sistem dan mobilisasi ratusan personel, PLN berkomitmen penuh untuk menjamin keandalan pasokan listrik di wilayah Merauke, Boven Digoel, dan Mappi, agar seluruh ibadah dan perayaan berjalan khidmat dan terang.
Manager UP3 Merauke, Heri Sutikno, menegaskan bahwa periode siaga akan berlangsung selama 22 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 8 Januari 2026.
"Kami telah melakukan pemeliharaan intensif jauh sebelum masa siaga. Hasilnya, kondisi kelistrikan sistem Merauke saat ini sangat aman. Kami siapkan cadangan daya sebesar 10,8 MW, atau setara dengan 25,17% dari kebutuhan puncak," kata Heri kepada wartawan seusai apel kesiapsiagaan, Senin (8/12/2025).
Dikatakan, cadangan daya yang memadai ini adalah kunci untuk mengantisipasi lonjakan beban listrik mendadak, terutama pada malam Natal dan pergantian Tahun Baru di tempat ibadah dan pusat-pusat keramaian.
Heri menjelaskan, untuk menjaga keandalan di lapangan, PLN menyiagakan total 244 personel yang terdiri dari pegawai PLN, tenaga alih daya, dan mitra kerja. Ratusan personel ini akan berjaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu selama masa siaga.
Kesiapan personel ini didukung oleh pola pengamanan dan teknologi berlapis, meliputi pengamanan 11 lokasi prioritas siaga mencakup gereja-gereja utama dan fasilitas publik, telah diamankan dengan pola suplai ganda (double supply). Lokasi prioritas pengamanan antara lain Gereja Katedral Merauke, Gereja Santo Yosep, Gereja Petra Muli, serta gereja-gereja di wilayah Boven Digoel dan Mappi.
‘’Disiapkan peralatan backup vital, termasuk 3 unit Genset Mobile 100 kVA, 1 unit gardu bergerak (UGB), 3 unit Uninterruptible Power Supply yang semuanya dalam kondisi ready dan baik,’’ jelasnya.
Selain itu, lanjutnya seluruh sistem kelistrikan dimonitor secara real-time melalui Sistem Kontrol dan Akuisisi Data yang terintegrasi di Distribusi Control Center. Hal ini memastikan respons cepat jika terjadi anomali atau gangguan.
Pada kesempatan tersebut, Heri mengimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak, terutama pada periode beban puncak pukul 18.00–22.00 WIT, serta menjaga jarak aman dari jaringan listrik.
"Kami memohon dukungan masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat potensi bahaya, seperti pohon yang terlalu dekat dengan jaringan atau tiang miring dengan melaporkan melalui layanan yang kami siapkan," tutup Heri. (*)