Biak, 07/10 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menyebut potensi sumber daya perikanan dan pariwisata dimiliki Biak saat ini sedang dikelola investor asal China.
"Kami harapkan masuknya investor China ke Biak Numfor dapat memberikan dampak ekonomi dan terbuka lapangan kerja untuk warga orang asli Papua," harap Bupati Biak Numfor Markus Octovianus Mansnembra saat menerima Presiden Direktur investor China PT Hai Ding Fa di Bandara Frans Kaisiepo Biak, Selasa.
Bupati mengharapkan, investor China mengelola potensi ikan Tuna sehingga dapat membuka pabrik produksi ikan kaleng Tuna dan membuka lapangan pekerjaan untuk anak muda orang asli Papua.
Dia meminta, pemerintah pusat juga lihat kondisi daerah dalam memberikan izin usaha supaya bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Markus mengakui, apabila tidak membuka pabrik pengolahan ikan tetapi hanya datang tangkap ikan saja dan di bawa keluar Biak, maka tidak memberikan dampak ekonomi untuk warga lokal.
Bupati berharap investor perusahaan perikanan China di Kabupaten Biak Numfor dapat menciptakan lapangan pekerjaan ketika menjalankan pabrik pengolahan ikan.
"Kami berharap ke depan investasi yang masuk harus ada investasi pengelolaan juga sehingga secara otomatis bisa menyerap tenaga kerja OAP," katanya didampingi Direktur Biak Osean Seafood Yunus Saflembolo.
Markus mencontoh apabila usaha pengalengan ikan dibangun di Biak Mina Jaya beberapa tahun lalu maka telah membuka pabrik pengolahan ikan yang bisa menyerap lapangan kerja.
Dua sektor perikanan dan pariwisata, lanjutnya bisa digabungkan misalnya bisa ekspor ikan ke China atau Jepang tetapi juga dengan sendirinya bisa memancing wisatawan dari China juga bisa datang ke Biak.
Bupati mengakui, hal seperti ini sudah dilakukan di Bitung atau Manado kalau mereka bisa kenapa Biak tidak bisa.
"Nah ini kita juga butuh ada kebijakan dari pemerintah pusat mengeluarkan sebuah regulasi yang ada keberpihakan bagi kita yang ada di daerah-daerah Timur," sebutnya.
(Pewarta : Muhsidin)