CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Seorang pemuda asal Kampung Muin, Distrik Obaa, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan harus meregang nyawanya usai terkena peluru.
Pemuda yang berinisial AD tersebut tewas dengan luka serius di bagian dagu saat berusaha merampas senjata milik anggota TNI yang melakukan patroli.
Sementara itu dari informasi yang beredar di media sosial bahwa korban meninggal dunia karena dianiaya oleh oknum TNI.
Komandan Kodim 1704/Mappi, Letkol Czi Ahmad Ali Akbar membantah hal tersebut.
"Ya, korban meninggal dunia karena terkena peluru saat berusaha merampas senjata dari milik anggota TNI yang melakukan patroli,"ucap Ahmad Ali.
Ahmad Ali kini menceritakan kronologisnya, bahwa kasus ini berawal dari adanya laporan masyarakat, tentang gangguan Kamtibmas.
"Jadi, ada aksi pemuda yang sedang mabuk-mabukan berujung pada pengoroyokan terhadap anggota yang sedang patroli,"ujarnya.
Tidak hanya itu, para pemuda yang mabuk Miras tersebut secara paksa merebut senjata milik anggota TNI.
Sehingga mengakibatkan satu warga sipil berinisial AD (22) meninggal dunia usai mendapat perawatan di RSUD Mappi Kamis (30/1/2025) sekira pukul 04.50 WIT.
Ahmad Ali menjelaskan, pengroyokan yang dilakukan oleh beberapa pemuda terhadap Tim Patroli gabungan ini terjadi pada Rabu (29/1/2025) sekira pukul 15.00 WIT di sekitar Pelabuhan Misi, Jln. Misi, Distrik Obaa.
Setelah mendapat laporan dari warga bahwa terdapat beberapa pemuda dalam kondisi mabuk mengganggu kios pedagang yang ada di pelabuhan.
Lanjut Dandim, aparat keamanan berupaya mendatangi para pemuda yang sedang mabuk-mabukan untuk menenangkan agar tidak mengganggu warga lainnya.
Namun para pemuda yang dalam kondisi mabuk tersebut tidak terima dan menantang, serta secara tiba-tiba menyerang secara membabi buta terhadap 1 prajurit TNI dengan parang.
Akibatnya, prajurit TNI Pratu YS yang merupakan Babinsa Kodim 1704/Mappi terluka sobek di bagian pelipis kanan.