MERAUKE-Dalam rangka menyelamatkan pantai Imbuti dari abrasi air laut, sebanyak 1.500 pohon Mangrove ditanam di Pantai Imbuti yang selama ini dikenal Lampu Satu, Kelurahan Samkay Merauke, Selasa (11/8). Penanaman Mangrove yang dilakukan ini sekaligus memperingati Hari Air Dunia XXVIII bertemakan ketahanan air dan tantangan iklim.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke Yulianus Manuel Mambrasar, ST, M.Si, MT mengungkapkan bahwa peringatan Air Sedunia ini sebenarnya jatuh pada bulan Maret lalu, namun karena situasi Covid, sehingga baru dilaksanakan di bulan Agustus ini dengan protokol kesehatan.
‘’Kita menanam Mangrove kurang lebih 1.500 pohon dengan luasan areal 30 x 50 meter yang merupakan bagian dari Hari Air Sedunia ke XXVIII,’’ katanya.
Menurutnya, pantai Imbuti ini menjadi pusat aktivitas masyarakat sekaligus menjadi kawasan konservasi. ‘’Nah, kalau kita lihat sekarang di kawasan ini, Mangrove mulai habis. Kalau Mangrove sudah habis maka garis pantai ini akan semakin ke darat dan imbasnya rumah-rumah yang ada di sepanjang pantai ini akan hilang terbawa air laut,’’ katanya.
Karena itu, ungkap Yulianus Mambrasar, pantai tersebut wajib diamankan dan diselamatkan dari abrasi pantai. Apalagi, jelasnya konservasi merupakan bagian pekerjaan dari BWS Papua Merauke dalam hal ini PUPR Direktorat Sumber Daya Air. ‘’Jadi kita menjalankan program pusat,’’ katanya.
Dijelaskan, penanaman ini akan terus berkelanjutan. Namun pihaknya akan meminta regulasi ke pemerintah daerah. Artinya, aturan yang jelas tentang penanganan secara bersama-sama. ‘’Kami juga harapkan nanti dalam kegiatan lain seperti hari sumpah pemuda atau hari bakti Pekerjaan Umum kita akan tetap melaksanakan penanaman ini sekaligus menertibkan para nelayan yang ada di pantai ini. Karena kita lihat, pantai bagus tapi sampah banyak. Kita ingin semua stakeholder, pemerhati dan LSM, terutama pemerintah ikut terlibat. Masyarakat yang ada di sekitar pantai ini akan kita libatkan untuk sama-sama menjaga pantai ini,’’ tandasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merauke Ir. HBL Tobing, M.Eng yang juga menjabat sebagai Asisten II Sekda Kabupaten Merauke memberikan apresiasi kepada BWS Papua Merauke karena terus berupaya untuk mempertahankan kelangsungan lingkungan melalui penanaman pohon. ‘’Setiap tahunnya BWS Papua Merauke ini mengajak kita untuk bagaimana menjaga kelestarian lingkungan kita,’’ jelas HBL Tobing.
Dijelaskan, pertumbuhan yang meningkat apabila tanpa dibarengi dengan pelestarian lingkungan akan meningkatkan emisi gas karbon. Yang paling berbahaya adalah menurunnya kualitas air bersih dan CO2 yang meningkat. Ditambahkan, di Merauke sudah terjadi terbanyak kerusakan lingkungan dengan tingginya abrasi pantai. (ulo/tri)