“Dengan status Papua masih bebas Rabies, maka kita semua punya tanggung jawab untuk tetap menjaga daerah kita bebas Rabies,” sambungnya lagi.
Chandra berharap pemerintah tidak membatasi hewan ras lokal saja yang diberikan vaksin, melainkan diberikan juga bagi anjing ras yang sudah ada di Jayapura.
“Harapan saya untuk pemerintah, dalam hal ini pemangku kebijakan, untuk merangkul komunitas dan lapisan masyarakat, serta tidak membeda-bedakan anjing lokal maupun anjing ras. Sebab, semua jenis anjing memiliki peluang terjangkit Rabies,” pungkasnya.
Sementara itu, Dokter Hewan di Papua, Made Gusti Wijayavet, mengatakan, pihaknya berkolaborasi bukan hanya dengan Dog Lovers Papua, melainkan pula komunitas kucing, Sahabat Meong, dalam menyelenggarakan vaksin Rabies, steril, hingga kastrasi.
“Kegiatan ini bertujuan untk melakukan pencegahan terhadap penyakit rabies yang kita ketahui sangat berbahaya dan hanya bisa dilakukan pencegahan dengan vaksinasi,”
“Kemudian, sebagai upaya untk kontrol populasi juga, dilakuka steril dan kastrasi gratis.”
“Kegiatan ini bukan kali pertama, melainkan sudah tiga kali kami lakukan di tahun ini.”
“Harapan kami dengan kegiatan ini yaitu dapat membantu menyejahterakan manusia melalui kesejahterahan hewan,” pungkas Made Gusti Wijayavet. (*)