CEPOSONLINE. COM, JAYAPURA- Siapa sangka, buah pinang yang selama ini lebih banyak dikunyah dan berakhir menjadi sampah ternyata memiliki nilai lebih. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan enam akademisi Uncen yakni, Yuliana Ruth Yabansabra S.Si., M.Si selaku ketua dan Dr Lisye Zebua,M.Si, Prof.Dr Janviter Manalu, M.Si, Demas Ronaldo Yaam dan Rosalinda Alatubir.
Mereka menciptakan produk permen yang dihasilkan dari buah pinang. Pemerintah Kampung Maribu bersama pengurus Karang Taruna Kampung Maribu menyampaikan terima kasih kepada Universitas Cenderawasih atas kerjasama pengabdiannya.
Ketua Kegiatan PKm di Kampung Maribu,Yuliana Ruth Yabansabra menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah mendorong pemuda pemudi Karang Taruna Kampung Maribu yang memiki kemampuan budidaya pinang tinggal bagaimana dilakukan inovasi menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dan dijadikan sebagai salah satu produk unggulan Kampung Maribu.
Ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda pemudi melalui wirausaha hasil diversifikasi buah pinang. Pemilihan lokasi kegiatan PKM ini dengan pertimbangan bahwa Kampung Maribu memiliki potensi sumber daya alam khusus bidang pertanian seperti pinang yang melimpah.
Dari luas wilayah kampung Maribu seluas 44,85 Km 20 % adalah lahan pinang bahkan tanaman pinang merupakan tanaman pekarangan bagi masyarakat di Kampung Maribu. Selain itu masih ada lahan kosong milik pemuda yang belum di manfaatkan sehingga menjadi potensi untuk dibuka sebagai lahan perkebunan pinang
Hasil panen pinang dari kampung Maribu dapat mencapai 100 kg perminggu, namun terkadang hasil penjualan pinang di pasar cukup rendah ketika sedang melimpah sehingga hasil penjualan belum dapat menopang kebutuhan ekonomi keluarga secara maksimal. Salah satu anggota karang taruna menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir pinang di kebunnya mengalami penurunan hasil panen bahkan kering karena terjadi perubahan iklim.
Dengan informasi di atas tim dosen Universitas Cenderawasih membuat kegiatan PKm dengan focus pada pelatihan budidaya tanaman pinang yang benar kemudian diolah dalam bentuk lain yang bernilai ekonomi tinggi. "Selanjutnya dilakukan pelatihan manajemen usaha olahan buah pinang," beber Ruth.