CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Kasus HIV-AIDS di Kota Jayapura ditahun 2024 melonjak naik.
Adapun Dinas Kesehatan Kota Jayapura mencatat sebanyak 1.278 kasus HIV-AIDS yang baru ditemukan sepanjang 2024 lalu.
Data ini terhitung selama periode bulan Januari- September tahun 2024.
Menariknya penyebaran aplikasi aplikasi hijau atau Michat menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus HIV-AIDS di Kota Jayapura.
Ketua Komisi D DPRK Jayapura, Deli Lusyana Watak mengaku prihatin dengan tingginya angka kasus HIV-AIDS di Kota Jayapura.
"Kita prihatin sekali dengan kasus HIV-AIDS di Kota Jayapura yang semakin melonjak naik,"ungkap Deli Watak.
Kini Politisi Gelora ini mendorong kepada Pemerintah untuk segera mengambil langkah sigap.
"Dari pemerintah sendiri, kita harus bersinergi, berkerja sama untuk terus mengadakan sosialisasi agar para pekerja seks komersial ini bisa paham bahwa pentingnya memakai alat kontrasepsi dalam melakukan suatu hubungan seks," kata Deli
Menurutnya penyebaran jumlah kasus HIV AIDS cukup tinggi, sehingga ia meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka menekan kasus HIV AIDS.
"Harus ada upaya konkrit, sehingga perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan ke berbagai daerah di Kota Jayapura, terutama terhadap masyarakat yang rentan terkena penyakit HIV AIDS,"ujarnya.
Sementara itu sesuai data yang diterima pihaknya dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) sebanyak 26 persen Pekerja Seks Perempuan (PSP) itu berkerja.
Kemudian 74 persennya terselubung atau yang tidak tercium petugas dan mereka ini biasanya mengunakan sosial media terutama aplikasi hijau atau istilah lain dari Michat.
Tambahnya, PSP berdasarkan identitas suku PSP non OAP itu sebanyak 42 persen sementara PSP OAP sebesar 58 persen.
"Data ini kami kantongi langsung dari Perkumpulan PKBI yang merupakan mitra dari Dinas kesehatan Kota Jayapura," jelasnya.