"Kita harapkan ke depan, jalan ini tidak hanya menjadi ikon, tetapi juga dapat memberikan keuntungan bagi pembangunan Papua," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua III DPRP, Supryadi Laling, menegaskan bahwa sudah saatnya Ringroad dikelola secara maksimal.
Mengingat kondisi APBD Papua yang terbatas, ia menilai penting bagi DPRP dan Pemerintah Daerah untuk berkolaborasi dalam mengelola sumber-sumber PAD yang potensial.
"Bukan hanya dari jalan ringroad, tetapi potensi-potensi PAD lainnya juga harus kita urus agar bisa meningkatkan pendapatan daerah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Provinsi Papua, Amos Wenda, menyampaikan, pembangunan Pos Retribusi Jembatan Ringroad Teluk Youtefa sebenarnya telah lama direncanakan.
Namun, pengerjaannya terkendala oleh beberapa faktor teknis. Dengan adanya dorongan dari Komisi IV DPRP, pihaknya kini berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunan dan pengelolaan pos tersebut.
"Sudah saatnya pos ini kita kelola agar bisa menghasilkan PAD bagi Papua," kata Amos.
Selain itu, Amos juga menyebut bahwa pihaknya akan mengkaji jenis kendaraan yang layak melewati jalur tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa jembatan tetap terawat dengan baik.
"Jika kita lihat, kendaraan roda 12 cukup berat. Mungkin ke depan, kita akan membatasi kendaraan yang melintas di jalur Ring Road ini,"tutup Amos Wenda. (*).