CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Pasca di guyur hujan sejak, Senin (3/2/2025) sore kondisi Pasar Induk Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, kian memperhatikan.
Hal itu terlihat disetiap lorong pasar tersebut tergenang air.
Banjir tersebut berasal diduga dari luapan sungai yang ada samping pasar dan juga karena tersumbatnya tempat pembuangan air akibat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan tempat.
Meski begitu aktivitas jual beli di dalam Pasar Induk Youtefa, masih terpantau normal. Namun, banjir tersebut dikeluhkan oleh para pedagang dan pembeli karena cukup mengganggu kenyamanan.
"Dari Senin (3/2) sore, pas magrib itu sudah banjir, air sampai diatas betis, tetapi sekarang sudah mulai surut," ujar pedagang, Ibu Ina (62), kepada Cepos Online di Pasar Youtefa, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, banjir tersebut menggenangi wilayah pasar apabila hujan lebat tak kunjung reda. Hal itu dirasakan pedagang dari tahun ke tahun, namun belum ada solusi untuk menangani masalah banjir tersebut.
"Setiap tahun kalau hujan deras pasti banjir, sudah langganan. Masih belum ada solusi dari pihak terkait," ucapnya.
Meski banjir, masih banyak orang yang datang untuk membeli dagangannya. Namun, pembeli harus bertransaksi di tengah genangan banjir. Dia berharap, pemerintah kota turun tangan untuk mengatasi masalah banjir tersebut.
"Kalau pembeli Alhamdulillah masih ada, kebanyakan orang yang jualan sayur keliling sama penjual warung makan," kata pedagang lainnya, Kristina (30).
Banjir menggenangi bagian depan pasar hingga masuk ke lorong pasar. Apabila sedikit ke tengah pasar, debit air cukup tinggi. Terlihat beberapa kios pedagang memilih tutup karena banjir yang tak kunjung surut sementara yang lainnya tetap menjual dengan kondisi yang cukup perihatin.
"Beberapa pedagang memilih libur, karena banjir. Sisanya juga masih ada yang jualan," ungkap Kristina.
Lebih lanjut, dia menuturkan, ketinggian air di dalam pasar tersebut bervariasi, tingginya mencapai 10 sampai 20 sentimeter. Bahkan, ketika hujan lebat tak kunjung reda bisa mencapai 30 sentimeter.
"Tapi mau tidak mau harus beli, karena saya sudah biasa kulakan di sini. Tadi saya hampir jatuh bawa belanjaan ayam, karena jalannya tidak rata tertutup air jadi tidak kelihatan," ujar Maya salah seorang pengunjung.
Dia menambahkan, jalan yang berlubang dan tidak rata di area dalam pasar membuatnya sedikit kesulitan untuk berjalan menuju kios pedagang. Sebab, apabila terjatuh akan membuatnya basah kuyup terkena air.