CEPOSONLINE,JAYAPURA-Sekelompok mama Papua di kampung Nafri memimpin massa di kampung itu untuk memalang jalan protokol lintas Arso-Kota Jayapura, Kamis (14/12), pagi.
Tidak saja palang jalan, tapi mereka juga membakar ban bekas dan memecahkan botol kaca bekas minuman di jalan. Mereka juga meletakkan batang kayu kecil dan sedang di jalan untuk membatasi lalulintas kendaraan dari dua arah yang melintas di jalan itu.
Aksi pemalangan ini dilakukan oleh masyarakat setempat yang diinisiasi oleh mama mama di kampung itu, lantaran kecewa berat setelah mengetahui anak anak mereka tidak lolos verifikasi dan validasi data dari Kemenpan RB, untuk diangkat sebagai CPNS melalui formasi khusus Papua.
Pj. Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey bersama Pj Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi langsung menemui masa yang sedang melakukan aksi tersebut.
"Mama-mama yang palang jalan, karena rahim yang keluarkan (melahirkan) anak dikampung, tapi tidak ada arti" ujar Pdt.Mihal salah satu ibu yang juga turut menyampaikan protesnya di hadapan pejabat Pemkot Jayapura.
Dia menilai, ada anak- anak mereka yang sudah bekerja sekian lama di Pemkot Jayapura, namum pada akhirnya, nama mereka tidak turut diumumkan dalam pengumuman resmi yang sudah dilakukan oleh Pemkot Jayapura.
"Jadi kami pertanyakan honorer yang dari Nafri yang tidak lolos,"ujarnya.
Dia mengaku, dari informasi yang diterima pihaknya ada juga honorer yang sebenarnya tidak lagi bekerja, namun namanya justru keluar dan dinyatakan lolos.
"Tidak ada honor, tanyakan siapa yang bayar dorang punya gaji, dari dinas mana. Harapan anak anak kami tahun ini dorang punya hadiah natal. Tapi ternyata begini. Kami sebenarnya mau buat banyak hari ini, tapi kami ingat kami punya anak Sekda," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey, menjanjikan akan melakukan verifikasi ulang data nama tersebut dimasing masing OPD. "Kalau yang berhubungan dengan kebersihan langsung ke DLH, kalau guru langsung ke Dinas Pendidikan. Semua pasti sudah baku tahu, mana yang benar honor, mana yang honor lalu berhenti, ada yang mungkin tidak sama sekali. (*)