CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Penjabat Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun mengukuhkan Forum Penyuluh Anti Korupsi Papua periode 2023-2025. Pengkukuhan tersebut dilakukan saat gelaran Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (13/11) lalu.
Gubernur mengatakan, forum ini dibentuk sebagai langkah pencegahan tindak pidana korupsi melalui edukasi dan pencegahan.
“Tugas forum ini adalah meningkatkan pengetahuan terhadap perilaku anti korupsi dan membentuk seseorang untuk menghindar praktik korupsi,” ucap Ridwan kepada wartawan pada Harkordia tersebut.
Dikatakan Ridwan, Forum Penyuluh Anti Korupsi Papua ini berasal dari kabupaten/kota. Adapun dalam penyuluh ini semua dilibatkan, ada pegiat anti korupsi dan ada dari inspektorat dan Kementerian/Lembaga terkait.
Adapun jumlah penyuluh anti korupsi yang dikukuhkan sebanyak 26 orang. Diharapan dengan pengukuhan tersebut, edukasi tentang anti korupsi bisa dilakukan secara menyeluruh dan lintas elemen.
“Forum ini sebagai wadah untuk mengedukasi dan meningkatkan integritas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Harapan bersama kedepan, Papua bisa terhindar dari tindakan korupsi, kolusi maupun nepotisme di semua lini dan sektor,” ucapnya.
Sebelumnya, Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkordia) tahun 2023 untuk wilayah timur Indonesia resmi digelar. Pembukaanya dipusatkan di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/11).
Adapun Provinsi Papua dijadikan tuan rumah atas peringatan Hakordia tahun 2023 untuk wilayah timur Indonesia. Hakordia Wilayah V Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK yang meliputi 11 Provinsi yaitu Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya.
Pimpinan KPK, Johanis Tanak menyampaikan, Road to Hari Anti Korupsi Sedunia 2023 menjadi momentum untuk membangun komitmen memberantas korupsi lewat pencegahan dan penindakan.
“Salah satu cara yang dilakukan yakni menyosialisasikan pemahaman tentang korupsi kepada masyarakat luas,” pungkasnya. (*)
