*AM Kamal : Situasi Intan Jaya Mulai Kondusif, Ada 5.859 Jiwa yang Mengungsi di Beberapa Titik
JAYAPURA-Di tengah gejolak kontak senjata antara TNI-Polri dengan TPNPB di Intan Jaya, beredar video di media sosial berdurasi 2 menit 22 detik.
Dalam video tersebut, terlihat dua orang Pater atau Pastor berbaju putih sembari memegang salib bersama beberapa warga setempat berusaha menyelamatkan warga yang ada dalam kepungan api.
Video tersebut tentu mengenyuh setiap hati yang menontonnya. Upaya Pastor dan warga setempat yang berusaha menyelamatkan enam orang yang terkepung api.
Bahkan, terlihat salah seorang Pastor nekad memanjat pagar kayu dengan tinggi sekira 2 meter lalu menarik tangan enam orang yang diselamatkan. “Ini Pater keluar! Mari-mari, ini Pater,” terdengar jelas teriakan dalam vidio tersebut yang hendak memanggil warga untuk diselamatkan.
“Kristus, Tuhan lindungilah saya. Situasi begini saya lagi mengemudi dan selamatkan umat, Tuhan, tolong selamatkan saya,” ucap seorang pria yang merekam vidio berdurasi 2 menit 22 detik itu.
Pastor Paroki St. Fransiskus Titigi, Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Mimika, Pater Yance Wadogoubii Yogi menjelaskan, saat itu Jumat (29/10), terjadi kontak senjata di sekitar bandara dan terjadi pembakaran yang dilakukan TPN-OPM.
Dalam pembakaran tersebut, terdapat 6 orang karyawan bandara dan bank Papua serta pedagang masih berada dalam rumah. Keenam orang tersebut mengamankan diri dalam WC.
“Tinggal 25 menit lagi mau hangus, kami mendapatkan telepon dari Nabire untuk menyelamatkan 6 orang tersebut. Para Pastor dan seorang anggota DPR Melianus Belau langsung menuju ke lokasi dan menyelamatkan mereka,” ungkap Pater Yance saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (31/10).
Usai diselamatkan dari kobaran api, keenam orang tersebut diamankan di Pastoran hingga, Sabtu (30/10) pagi diserahkan ke Polres setempat.
Adapun keenam orang tersebut merupakan karyawan bank, karyawan bandara dan pedagang suami-isteri. “Kami naik pagar kayu setinggi dua meter dan kami kasi keluar orang-orang itu dari atas pagar. Kami tarik mereka dan bawa mereka ke sebelah,” jelas Pater Yance.
Dari kesaksian Pater Yance, mobil ambulance keliling, dibakar dan kios di ruang tunggu bandara juga terbakar dalam insiden tersebut.
Terkait konflik senjata yang masih terjadi di Intan Jaya, pihak gereja meminta agar pihak yang bertikai menyudahinya. Termasuk meminta anggota TNI yang membawa Sem Kobogau pada 5 Oktober lalu segera mengembalikan kepada keluaragnya.
“Kami gereja berkali kali meminta ke Polres Intan Jaya dengan cara kami. Namun permintaan kami soal keberadaan Sem Kobogau tidak ada jawaban dari pihak Polisi. Pihak gereja pun tidak bisa memastikan Sem ada di mana,” ucap Pater Yance.