• Senin, 22 Desember 2025

Diduga Epilepsi, Seorang Mahasiswa Ditemukan Tewas di Pesisir Pantai Depapre

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 17:02 WIB
Polisi saat evakuasi jenazah seorang Mahasiswa yang ditemukan meninggal dunia di Pesisir Pantai Kendate, Depapre, Senin (25/8/2025). (CEPOSONLINE.COM/Polres Jayapura)
Polisi saat evakuasi jenazah seorang Mahasiswa yang ditemukan meninggal dunia di Pesisir Pantai Kendate, Depapre, Senin (25/8/2025). (CEPOSONLINE.COM/Polres Jayapura)

CEPOSONLINE.COM, SENTANI-Warga Kampung Kendate, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria di pesisir pantai pada Senin (25/8/2025) sekitar pukul 11.00 WIT.

Korban diketahui berinisial JFT (31), seorang mahasiswa yang juga warga setempat.

Penemuan itu bermula ketika sejumlah warga sedang beraktivitas di sekitar pantai. Mereka mendapati tubuh korban tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa. Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.

Mendapat laporan, Kapolsek Depapre, Ipda Akhsani Tqwim, bersama Unit Identifikasi Polres Jayapura dan piket Reskrim, segera bergerak menuju lokasi menggunakan speed boat melalui dermaga Polair.
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), tim melakukan serangkaian olah TKP, termasuk pemeriksaan awal terhadap kondisi jasad dan pemotretan dokumentasi.

Hasil pemeriksaan sementara tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. "Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan bekas luka atau indikasi penganiayaan. Barang-barang milik korban juga ditemukan masih utuh di lokasi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Jayapura, AKP Alamsyah Ali.

Barang-barang yang berhasil diamankan antara lain satu unit telepon genggam, uang tunai sebesar Rp100 ribu, serta satu botol obat jenis Phenytoin. Obat tersebut diketahui umum digunakan oleh penderita epilepsi.

Menurut keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit epilepsi. Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat serangan penyakit tersebut saat berada di area pesisir pantai. "Berdasarkan informasi keluarga, korban selama ini mengonsumsi obat untuk penyakit epilepsi. Dari situ, dugaan kuat kematiannya disebabkan faktor medis, bukan tindak pidana," jelas AKP Alamsyah.

Lebih lanjut, pihak keluarga menolak dilakukannya autopsi terhadap jasad korban. Mereka menerima peristiwa ini sebagai musibah. Polisi pun menghormati keputusan tersebut.

Jenazah sudah kami serahkan kembali kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di Kampung Kendate,” tutur Kasat Reskrim.

Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Korban yang dikenal sebagai sosok mahasiswa pendiam itu kini hanya meninggalkan kenangan bagi orang-orang terdekatnya. "Kasus ini tidak dilanjutkan ke proses penyelidikan lebih jauh karena kuat dugaan korban meninggal akibat sakit," tutup AKP Alamsyah (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Aksi Demo KNPB, Ratusan Personil Gabungan Siap Siaga

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:48 WIB

Ini Upaya Pemkab Jayapura Kembangkan Produksi Kakao

Kamis, 13 November 2025 | 19:43 WIB

Realisasi APBD Kabupaten Jayapura Capai 74 Persen

Kamis, 13 November 2025 | 19:30 WIB
X