CEPOSONLINE.COM,SENTANI-Kepala Suku Beme, Kampung Kwansu, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Oktovianus Beme mengaku, sangat sedih dan menyesalkan dengan melihat peristiwa yang terjadi di Kampung Karya Bumi, Besu. Sebab, warga Transmigrasi yang menghuni kampung ini terpaksa diungsikan ke Nimbokrang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Dikatakan, seharusnya massa dan keluarga almarhum Daud Bano tidak mengarak jenazah di tempat ibadah Masjid, karena yang melakukan oknum anggota TNI. Harusnya jenazah kalau mau diarak bisa di Koramil oknum TNI bertugas, jangan malah di masjid Kampung Besum.
"Pelaku ini oknum anggota TNI, dia bukan warga asli Kampung Besum, hanya menikah dapat orang Besum. Jadi kenapa warga Kampung Besum yang tidak tahu apa-apa jadi korbannya kendaraan mereka hancur, ada yang dicuri dan dirusak, warga diungsikan dan kenapa jenazah di arak ditaruh di Masjid ini tidak boleh,"ungkapnya kepada wartawan Ceposonline, Selasa (3/1/2024) kemarin.
Octo berharap jenazah bisa dipindah dari masjid, karena ini tempat suci untuk ibadah umat muslim dan segera dilakukan pemakaman bisa di kampung. Setelah itu dilakukan pembahasan bersama dengan semua tokoh agama, tokoh adat, pihak keamanan dan lainnya.
Ia berharap masalah ini bisa selesai dan warga yang diungsikan bisa kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan aktivitasnya. Karena kasihan juga mereka punya ternak tidak ada yang kasih makan.
"Seharusnya massa dan keluarga almarhum bisa memilah masalah ini, jangan seperti ini kasihan warga Besum yang sudah hidup berdampingan dengan kita menjadi korbannya, karena harus mengungsi dan mengalami banyak kerugian materil, dan oknum pelaku yang mencuri serta merusak bisa diproses hukum supaya ada efek jera,"jelasnya.
Sampai saat berita ini diturunkan kondisi di Kampung Karya Bumi Besum sudah mulai kondusif. Hanya saja bagi warga Besum belum berani keluar karena masih mendapat ancaman dari massa karena ada salah satu permintaan mereka warga Kampung Besum harus keluar dari Besum.(*)
