CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, menyatakan komitmennya untuk memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura
Adapun pernyataan ini disampaikan dalam kunjunganya ke kampung perbatasan RI-PNG Selasa (24/9/2025).
Sementara itu kunjungan Wali Kota Jayapura tersebut merupakan bagian dari agenda Turun Kampung (Turkam) untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.
"Kami Pemerintah Kota Jayapura tidak akan membiarkan wilayah perbatasan tertinggal dari sisi pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pelayanan dasar lainnya,"ucap Abisai Rollo saat melakukan tatap muka dengan warga setempat.
Menurutnya, Kampung Mosso, yang terletak di garis perbatasan RI–PNG, memiliki peran strategis dan harus mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Jayapura.
“Saya datang langsung untuk melihat kondisi masyarakat di sini. Pemerintah Kota Jayapura akan fokus memperhatikan kebutuhan dasar warga Moso, mulai dari air bersih, listrik, hingga fasilitas pendidikan dan kesehatan,”ujar mantan Ketua DPRK Kota Jayapura ini.
Ia juga mengapresiasi kekompakan masyarakat Kampung Mosso dalam menjaga wilayah perbatasan dan menjaga hubungan baik dengan negara tetangga.
Pemerintah, lanjutnya, akan menjadikan Kampung Mosso sebagai salah satu prioritas dalam rencana pembangunan wilayah pinggiran kota.
Kata Abisai Rollo, pemerataan pembangunan di Kota Jayapura harus dilakukan dan ini tugas Pemerintah.
Sebagai Wali Kota Jayapura yang berasal dari Kampung Skouw Yambe, Abisai Rollo punya kewajiban untuk melihat warganya yang ada tinggal di daerah perbatasan RI-PNG.
"Saya ini anak Skouw dari perbatasan RI-PNG, sehingga saya harus bangun semua Kampung diperbatasan ini agar lebih maju lagi dari segala hal,"pinta pria yang biasa disapa ABR ini.
Sambung ABR bahwa, Kampung Mosso merupakan salah satu kampung strategis di wilayah perbatasan.
Namun selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan infrastruktur, sehingga perlu ada perhatian khusus dari Pemerintah untuk pengembangan diwilayah perbatasan ini.
"Kita bisa lihat Kampung ini berada ditengah hutan, tetapi di dalam hutan ini ada ratusan warga kita yang tinggal didalamnya. Secara adat mereka punya hak ulayat atas tanah yang mereka tinggal ini, kita harus bangun dan tata kembali Kampung ini agar menjadi Kampung moderen seperti yang diharapkan masyarakat setempat,"tutup ABR. (*).