PKL di pertigaan jalan masuk dan keluar pasar Otonom dan beberapa tenda kecil sudah mulai bangun di sepanjang jalan depan BBPOM dan Karantina Hewan, Selasa (11/3) siang. (Foto: Jimi/Cepos )
CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Meski telah ditertibkan, Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Baru Otonom, Kotaraja ternyata masih ada yang enggan masuk ke lokasi pasar.
Dari pantauan Cenderawasih Pos dilokasi di Jalan Baru Otonom tepatnya di Poros Jalan Skyline-Tanah Hitam terlihat satu dua orang kembali melakukan jualan di tempat itu.
Tak hanya disitu saja di jalan masuk pasar Otonom tepatnya di Jalan depan kantor BBPOM Jayapura para pedagang kembali mendirikan tenda-tenda kecil untuk menempatkan dagangannya serta ada juga yang mengunakan mobil yang parkir di pinggir jalan tersebut.
Tadeus (46) salah seorang pedagang sayur dipertigaan jalan keluar pasar Otonom mengaku pasrah ketika para petugas dari Satpol-PP Kota Jayapura kembali melakukan penertiban.
"Kita mau buat apa kalau petugas kembali melakukan penertiban, karena kalau kita tidak jualan mau makan apa anak dan istrinya kita," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/3/2025) siang.
Kata Tadeus jika pemerintah ingin kembali melakukan penertiban, ia berharap pemerintah kota (Pemkot) terlebih dahulu bereskan masalah yang ada didalam pasar. Karena menurutnya di dalam pasar Otonom terlalu banyak mafia yang memanfaatkan kesempatan.
Mafia dalam pasar tersebut kata Tadeus sangat banyak, termasuk para pengelola pasar yang hanya mementingkan diri sendiri ketimbang orang lain dalam hal ini para pedagang.
Sementara itu Sherly (45) salah seorang pedagang mengatakan bahwa masalah di pasar Otonom sangat kompleks, terutama masalah pedagang dan tempat jualan.
"Masalah di pasar Otonom itu pedagan yang jual amburadul yang tidak jelas. Kemudian katanya mereka itu tidak ada tempat, tempat untuk berdagang. Karena kadang disini satu orang punya nama tetapi tempatnya banyak terus pedagang lain tidak ada makanya amburadul," jelas Sherly kepada Cenderawasih Pos.
Menurut Sherly yang harus diutamakan itu tempat untuk para pedagang, kalaupun nanti semua pedagang suruh masuk dalam pasar Otonom tetapi kalau ada tempat sama saja bohong. Karena itu Sherly berharap pemerintah selesaikan terlebih dahulu masalah pedagang dan tempat di dalam pasar ini (Otonom). (*)
Editor: Abdel Gamel Naser