biak-numfor

Onny Dangeubun: FBB 2025 Hadirkan Kolaborasi Budaya, Kuliner, dan Ekonomi Kreatif Biak

Rabu, 8 Oktober 2025 | 17:46 WIB
Festival Budaya di Kabupaten Biak Numfor beberapa waktu lalu (Cenderawasih Pos)


CEPOSONLINE.COM, BIAK — Festival Budaya Biak (FBB) 2025 tak hanya menjadi ajang perayaan tradisi, tetapi juga ruang kolaborasi besar antara budaya, kuliner, pendidikan, dan ekonomi kreatif lokal.

Dalam perhelatan yang berlangsung pada 17–20 Oktober mendatang, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor melalui Dinas Pariwisata berkomitmen menampilkan wajah Biak yang utuh, dengan hiburan yang kaya tradisi dan pengenalan budaya, pemberdayaan ekonomi lokal, dan menciptakan berkarakter kuat.

Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor, Onny Dangeubun, menyebutkan bahwa tahun ini FBB menghadirkan kombinasi antara pesona budaya dan pesona alam serta buatan.

Selain menampilkan musik rakyat, Parade Wor, Aksi Apen Bayern, Munara Fanfanggi, yang menggambarkan semangat kebersamaan, dan kekayaan budaya.

Festival Budaya Biak juga akan menonjolkan kekuatan kuliner lokal sebagai identitas dan sekaligus pintu masuk pengembangan ekonomi masyarakat.

“Kita ingin kuliner khas Biak menjadi entry point yang memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan,” ujar Onny.

Beragam olahan tradisional berbasis hasil laut dan pertanian lokal akan dipresentasikan untuk menunjukkan potensi hilirisasi pangan.

Pemerintah daerah juga mendorong pemanfaatan lahan pertanian secara berkelanjutan agar ekosistem pangan di Biak tidak hanya menopang kebutuhan masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha baru.

“Kita ingin masyarakat Biak melihat bahwa makanan khas bukan hanya soal cita rasa, tapi juga jalan menuju kemandirian ekonomi,” tambahnya.

Di sisi lain, Sekolah Budaya Byak menjadi program unggulan baru yang menyasar generasi muda.

Melalui pameran ukir, kerajinan tangan, serta literasi dan numerasi khas Byak, anak-anak dikenalkan sejak dini pada akar budaya mereka.

Dangeubun menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar pameran, melainkan media pendidikan karakter.

“Anak-anak kita harus mengenal simbol, motif, dan cerita leluhur mereka agar bangga menjadi bagian dari warisan itu,” katanya.

FBB 2025 juga akan memamerkan produk UMKM lokal seperti kuliner, fashion, dan ukiran yang sepenuhnya melibatkan pelaku usaha Biak.

Pemerintah memastikan seluruh sumber pendanaan dan transaksi festival akan berputar di daerah tanpa ada capital flight. Dengan begitu, manfaat ekonomi dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Kita ingin uang yang beredar selama FBB tetap berada di Biak dan memberi dampak bagi pengrajin, pedagang, budayawan, UMKM Lokal, hingga petani maupun nelayan,” tutur Onny.

Selain pameran dan atraksi budaya, berbagai lomba tematik juga disiapkan sebagai instrumen pelestarian budaya.

Peserta akan mengenakan busana khas Biak, beradu kemampuan dalam lomba berbahasa Byak, sosiodrama etnik, hingga paduan suara bernuansa tradisi Biak.

Semua kegiatan tersebut diharapkan mampu menghidupkan kembali bahasa dan ekspresi budaya yang kian jarang dipraktikkan generasi muda.

“Kita ingin FBB menjadi ruang di mana orang Biak tidak hanya menonton budayanya, tapi juga mengekspresikannya dengan bangga,” tutup Dangeubun. (*)

Tags

Terkini

Hendra Wijaya Resmi Jabat Kajari Biak Numfor

Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:04 WIB