CEPOSONLINE.COM, BIAK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor tengah bersiap menerapkan tiga kebijakan kurikulum baru yang mencakup mata pelajaran deep learning, coding, dan artificial intelegent (AI).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, menyatakan bahwa langkah awal pelaksanaan kebijakan ini dimulai dengan pelatihan guru-guru terpilih.
"Tahap pertama kami akan meningkatkan kapasitas para pendidik dari sekolah-sekolah penerima BOS Kinerja, dan sekolah yang jumlah siswanya lebih dari 400 orang," ujar Kamaruddin, ditemui di Biak, Senin (14/7).
Ia menambahkan bahwa pelatihan tersebut akan dipusatkan di Biak, mengingat sebagian besar sekolah penerima BOS Kinerja berada di wilayah ini.
Rencananya, pelatihan akan melibatkan sekitar 40-50 sekolah, terdiri dari 33 sekolah penerima BOS Kinerja dan 10 sekolah dengan jumlah siswa di atas 400 orang.
Setiap sekolah akan mengirimkan sekitar empat guru, termasuk fasilitator mata pelajaran deep learning, coding, artificial intelegent (AI), dan kepala sekolah.
Pelatihan akan dilaksanakan dengan sistem on-in-on, yakni dimulai dengan sesi klasikal selama 3–4 hari, dilanjutkan dengan in-house training di sekolah masing-masing.
Setelah 3–4 bulan, peserta akan kembali mengikuti pelatihan lanjutan.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Balai Guru Penggerak dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Papua.
“Para guru yang mengikuti pelatihan akan membagikan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan guru di sekolahnya.”
“Setelah seluruh guru memahami secara menyeluruh, barulah materi deep learning, coding, dan artificial intelegent (AI) dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah masing-masing,” jelas Kamaruddin.
Kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat transformasi pendidikan di Biak Numfor, seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan keterampilan abad ke-21. (*)