CEPOSONLINE.COM, BIAK – Bupati Biak Numfor, Markus Mansnembra, menegaskan bahwa di tengah kondisi anggaran daerah yang terpotong signifikan, fokus utama di sektor kesehatan harus dialihkan.
Pengalihan yang dimaksud ialah dari yang tadinya berfokus pada pembangunan fisik, kini dialihkan menjadi peningkatan kualitas pelayanan dan pemenuhan SDM di fasilitas kesehatan (faskes).
Bupati menyampaikan hal tersebut setelah rapat koordinasi dengan BPJS Kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas, yang dilakukan sebagai respons terhadap pemotongan anggaran.
Bupati Mansnembra mengakui bahwa kebijakan refocusing anggaran nasional telah memangkas anggaran Biak Numfor sekitar Rp 111 Miliar, yang berdampak besar pada semua aspek pelayanan dasar.
Kondisi ini memaksa Pemkab untuk lebih selektif dan memprioritaskan kualitas pelayanan dibandingkan proyek infrastruktur besar.
"Peningkatan pelayanan kesehatan itu sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh kita pemerintah daerah.”
“Kami coba untuk dengan kondisi dan situasi yang ada saat ini, bagaimana agar pelayanan kesehatan itu tetap berjalan lebih baik dan seoptimal mungkin," jelas Bupati, Kamis (16/10).
Bupati Mansnembra secara tegas menekankan bahwa pelayanan rutin di berbagai faskes harus terus berjalan dengan peningkatan yang optimal dan berkala.
Penekanan Bupati pada kualitas layanan terwujud dalam instruksi tegasnya mengenai pemenuhan tenaga dokter.
Ia menyoroti bahwa masih banyak faskes yang belum memiliki dokter, padahal keberadaan dokter adalah inti dari pelayanan medis.
"Misalnya yang kami temui layanan dokter di beberapa faskes, masih belum semua faskes terdapat dokternya. Kebutuhan dokter di seluruh puskesmas itu wajib (dipenuhi)," tegasnya.
Instruksi ini langsung ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor, Daud Duwiri, yang mengakui bahwa kekurangan SDM dokter, terutama di wilayah kepulauan, adalah kendala utama.
Saat ini, upaya darurat dilakukan dengan menempatkan 9 tenaga dokter dari Program Nusantara Sehat untuk mengisi kekosongan, terutama di Pulau Numfor.
Namun, kekurangan masih terjadi di Kepulauan Aimando, Padaido, serta Puskesmas Bondifuar dan Kampung Bukor di daratan Pulau Biak.