CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Kesuksesan PSBS Biak di Liga 2 patut untuk diapresiasi.
Bagaimana tidak ini merupakan sejarah pertama kali tim berjuluk Badai Pasific ini lolos ke Liga 1 semenjak tim ini didirikan.
Butuh waktu 60 tahun lamanya bagi PSBS Biak untuk bisa mencicipi Kompetisi Liga 1.
Hanya saja di balik kesuksesan PSBS Biak di Liga 2, ternyata mereka menghadapi berbagai tantangan hingga tim besutan Regi Aditya ini bisa tembus sampai final Liga 2.
Manager PSBS Biak Yan Permenas Mandenas mengungkapkan bahwa sejak awal dirinya sudah mengantisipasi segala hal yang mungkin terjadi di Liga 2.
"Sejak awal kita sudah antisipasi bahwa di Liga 2 ini ada dua faktor yang akan kita hadapi yakni faktor teknis dan non teknis," ucap Yan Mandenas.
Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan, kalau faktor teknis pasti semua tim akan hadapi dengan situasi yang normal.
Sebaliknya kalau faktor nonteknis pasti dihadapi dengan situasi yang tidak normal.
Seperti pelayanan kepada tim kalau bermain di kandang dan tandang, mulai penjemputan dari bandara, masuk ke lapangan pertandingan hingga pertandingan, dimana dinamika itu pasti terjadi.
"Dinamika yang terjadi di Liga 2 ini kami antisipasi semua sejak pertama. Begitu juga dengan siaran langsung dan tidak adanya siaran langsung dari TV," ujarnya.
Kata Yan Mandenas, karena sudah tahu dari awal bahwa Liga di Indonesia ini banyak faktor non teknisnya, sehingga pihaknya hadapi dengan menyiapkan skuad PSBS Biak dengan materi pemain yang bagus.
"Ini terbukti, ketika saya menyiapkan materi pemain yang bagus, kita mampu menghadapi faktor non teknis pada pertandingan di luar kandang," jelasnya.
Sambung Yan Mandenas, situasi ini terjadi sampai hari ini, namun mentalitas para pemainnya tetap oke sampai sekarang.
"Tujuan kita hanya satu bahwa semua yang bekerja di tim ini untuk nama besar PSBS Biak dan bukan mengedapankan ego pribadi dari masing-masing," kata Yan Mandenas.