CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Status Owner atau pemilik mayoritas saham Owen Rahadian dan Presiden Direktur PSBS Biak, Evelyn Sanita Injaya masih menjadi misteri bersama untuk musim mendatang.
Kisruh internal para petinggi klub membuat Owen dan Evelyn mikir-mikir untuk angkat kaki.
Tentu ini menjadi sebuah kerugian bila Owen dan Evelyn benar-benar hengkang dari kepengurusan tim berjuluk Napi Bongkar itu.
Sebab pasangan suami-istri ini merupakan sosok dibalik kesuksesan PSBS merengkuh gelar juara Liga 2 2023/2024 sekaligus promosi ke Liga 1.
Meski tak dijelaskan secara gamblang persoalan yang membuat Owen dan Evelyn tak nyaman, tapi bos Nusa Tuna itu memastikan kondisi tim tetap dalam keadaan baik jika dirinya memang harus pergi.
"Dinamika dalam sepakbola pasti ada, tapi saya hanya mencari kenyamanan.
Dua musim saya di sini itu sebuah komitmen yang sangat besar.
Apapun badai yang kita hadapi, kedepan kita harus komitmen sampai musim ini selesai.
Mau saya keluar dari klub atau tidak saya tidak akan membuat klub ini rugi dan mencemarkan nama klub masyarakat Biak," ungkap Owen kepada Cenderawasih Pos, Minggu (18/5).
Owen membeberkan bahwa dirinya merogoh kocek cukup besar selama dua musim bersama PSBS.
Namun baginya, itu sebuah dedikasi kecintaan kepada sepak bola PSBS Biak dan masyarakat Biak.
Tak tanggung-tanggung, Owen dikabarkan telah menghabiskan dana kurang lebih Rp 100 miliar selama dua musim bersama PSBS.
"Perjalanan dari Liga 2 sampai saat ini saya tidak pernah menyesal meski budget bengkak.
"Melihat wajah masyarakat saat kita menang (juara liga 2) di Semen Padang. Kebahagian itu tidak bisa dibeli," ujarnya.