CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Tensi politik jelang Pilpres 2024 terasa semakin panas.
Pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) terlihat bersaing secara terbuka di publik, hingga tak ayal melontarkan sindiran halus kepada paslon lainnya.
Sebut saja Capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo yang mengaku tak memiliki kekuatan negara untuk memenangkan Pilpres 2024.
Sebaliknya meyakini kekuatan rakyat sangat berpengaruh dalam kontestasi Pilpres 2024.
Baca Juga: Kirim Kapal Bantuan RS TNI AL ke Palestina, Prabowo Jadi Refleksi Sikap Bangsa dan Negara Indonesia
Lantas apakah ini sindiran halus terhadap cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka?
Pasalnya, diketahui bahwa saat ini tensi politik di tanah air sedang panas dalam kaitannya dengan langkah Gibran sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Semua ini bermula dari keputusan MK tentang syarat pencalonan presiden dan wakil presiden yang minimal berusia 40 tahun atau memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.
Putusan ini dinilai melenggangkan jalan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo Subianto, mengingat hakim ketua MK merupakan paman Gibran dan Ipar dari Presiden Jokowi.
Jika Ganjar Jadi Presiden
Ganjar memastikan dirinya ikut kontestasi Pilpres 2024 bukan semata-mata untuk mencapai kekuasaan, melainkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih unggul, maju, dan sejahtera.
Pernyataan itu disampaikannya di hadapan ratusan ribu orang dari perwakilan berbagai daerah di Jawa Tengah.
"Kami tidak punya pasukan khusus, kami tidak bisa menggerakkan alat negara. Yang bisa adalah bergerak bersama rakyat. Yang bisa adalah kita bersatu untuk menang," kata Ganjar dalam keterangannya, Minggu (5/11).