CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Siapa yang tak kenal Persipura Jayapura?
Klub yang berdiri pada 1 Mei 1963 ini bak sudah mendarah daging, bukan hanya bagi insan pencinta sepak bola, melainkan seluruh masyarakat di tanah Papua.
Bagaimana tidak, Persipura memiliki sejarah apik, bukan hanya untuk Jayapura dan Papua, melainkan juga untuk Indonesia.
Tim berjuluk Mutiara Hitam ini mampu memberikan sejumlah kebanggaan di kasta nasional maupun internasional.
Baca Juga: Kaki Kiri Boaz Solossa, Selamatkan Persipura dari Kekalahan
Persipura Jayapura dulunya merupakan tim yang paling ditakuti dan sulit ditaklukkan di Liga Indonesia.
Tim ujung timur Indonesia ini mampu mengukir tinta emas di Liga Indonesia sebanyak 4 kali pada kompetisi resmi, terakhir adalah pada Indonesia Super League 2013.
Jika mengenang kembali Persipura dapat kembali terasa dan tertuju pada momen ketika menjalani turnamen AFC Cup.
Baca Juga: Play off Liga 2: RANS Nusantara vs Persipura Berakhir Imbang, Skor 1-1
Persipura dengan kedalaman skuat seperti keberadaan Boaz Solossa, Zah Rahan Krangar, Robertino Pugliara, Titus Bonai serta beberapa nama lokal yang tergiring mentereng dengan era emas Mutiara Hitam.
Persipura sempat mencicipi kompetisi terbesar Asia yakni AFC Champions League 2010 atau sekarang dikenal Asian Champions League Elite yang diisi klub kuat berbagai negara di Asia.
Meskipun waktu itu Persipura tak mampu berbuat banyak, mereka menjadi kebanggaan masyarakat Jayapura, Papua, dan Indonesia di kasta sepak bola internasional.
Baca Juga: SOSOK Boaz Solossa, Mentor yang Baik bagi Pemain Muda Persipura
Berdasar laman Transfermarkt, sejatinya Persipura bermain di AFC sebanyak 4 periode, yakni 2009, 2011, 2014 dan 2015.