CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) kembali mempublikasikan catatan Hari HAM.
Ini dalam rangka memperingati HAM Internasional ke-76 pada tanggal 10 Desember 2024.
Pimpinan dan elit politik mungkin telah berganti, namun situasi penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM di Indonesia masih belum menjadi perhatian utama dibanding pendekatan pembangunan guna kepentingan akumulasi kapital oligarki.
Sepanjang tahun ini, jurnalis juga menjadi sasaran serangan.
Baca Juga: Hari HAM Sedunia, Frits Ramandey: Kasus Kekerasan di Papua Terus Meningkat
KontraS mencatat 20 peristiwa serangan terhadap jurnalis yang terdiri dari 10 kekerasan fisik, 9 kasus intimidasi, 1 kriminalisasi, dan 2 penangkapan sewenang-wenang.
“Berbagai peristiwa tersebut menyebabkan 23 orang jurnalis terluka sepanjang Desember 2023-November 2024.”
“Mayoritas pelanggaran terhadap hak jurnalis dilakukan oleh Polisi yang terlibat dalam setidaknya 11 peristiwa,” ujar Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya sebagaimana dikutip dari rilis KontraS.
Kekerasan di Papua
Selain itu, situasi kekerasan dan konflik yang terjadi di tanah Papua menjadi elemen yang setiap tahunnya dipantau oleh KontraS.
Pada Desember 2023-November 2024 tercatat 51 peristiwa kekerasan yang terjadi kepada warga sipil di tanah Papua.
Peristiwa kekerasan tersebut meliputi 22 penembakan, 12 penangkapan sewenang-wenang, 11 kasus pembubaran paksa, 8 tindak penganiayaan, 7 penyiksaan, 7 intimidasi, 2 tindakan tidak manusiawi dan 1 kriminalisasi.
Tercatat 51 peristiwa kekerasan tersebut menyebabkan 36 orang luka dan 21 orang tewas.