papua

Ini Daftar 17 Mahasiswa Papua yang Dipulangkan dari Amerika Serikat

Kamis, 25 Januari 2024 | 17:11 WIB
Pertemuan Pj Sekda Papua Derek Hegemur bersama Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di Kantor Gubernur Papua, Rabu (17/1/2024). (ELFIRA/CENDERAWASIH POS)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Akibat keterlambatan pembayaran biaya beasiswa Siswa Unggul Papua (SUP) oleh Pemprov Papua, sebanyak 17 mahasiswa Papua yang studi di Corban University, Amerika Serikat, terpaksa dipulangkan.

Adapun, 17 mahasiswa asal Papua dan Papua Selatan ini dikabarkan tiba di Papua pada Jumat (26/1/2024) atau Sabtu (27/1/2024).

 “Ada 17 mahasiswa yang dipulangkan pihak kampus sedang persiapan untuk kembali ke Papua, mungkin besok atau lusa mereka sudah tiba di Papua,” kata Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua, John Reba, kepada Cenderawasih Pos, Rabu (25/1/2024).

Baca Juga: 17 Penerima Beasiswa Otsus Angkat Koper dari Amerika: Pemerintah Ingkar Janji!

Diketahui, dari 17 mahasiswa penerima beasiswa tersebut, 2 di antara berasal dari Papua Selatan.

Sedangkan 15 mahasiswa lainnya dari Papua.

Berdasarkan data dari Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua, berikut daftar 17 mahasiswa Papua yang dipulangkan dari Amerika Serikat:

Daftar 17 Mahasiswa Papua di Corban University yang Dipulangkan

  1. Ian Fingkreu
  2. Yuna Hamadi
  3. Yustina Afaar
  4. Vionitha Merauje
  5. Daniel Ramandey
  6. Jeannie Bonyadone
  7. Chelsea Nussy
  8. Havriza Wayoi
  9. ⁠Jessica Seseray
  10. ⁠Aris Rumkabu
  11. ⁠Herman Rumaropen
  12. ⁠Damian Yaboisembut
  13. ⁠Sjane Kopeuw
  14. ⁠Yoshep Ohodo
  15. ⁠Natalia Pouw
  16. ⁠Cleopatra Kimirop (Papua Selatan)
  17. ⁠Adonai Roel Yalengkatu (Papua Selatan)

Gagal Wisuda

Kata John, akibat keterlambatan pembayaran beasiswa oleh Pemprov Papua kepada Corban University, terdapat 8 mahasiswa yang gagal wisuda.

“Padahal mereka yang dipulangkan ini, ada yang akan diwisuda pada Maret dan Mei mendatang.”

Dari 8 mahasiswa tersebut, 6 berasal dari Papua dan 2 lainnya dari Papua Selatan.

“Kami tidak percaya lagi dengan Pemprov Papua dalam mengurus persoalan anak-anak kami. Mereka ingkar janji,” tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini