CEPOSONLINE.COM, NABIRE — Yustinus Tebai, Pemuda asal Kabupaten Dogiyai menorehkan sejarah dan terpilih sebagai Ketua DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Tengah.
Itu hasil musyawarah DPD I KNPI Papua Tengah yang digelar di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Selasa, (28/10/2025).
Yustinus Tebai, menegaskan komitmennya untuk meletakkan fondasi kuat bagi perjalanan KNPI pertama di Papua Tengah sebagai wadah persatuan dan pembangunan pemuda di wilayah tersebut.
Yustinus menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Papua Tengah yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin KNPI di tingkat provinsi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada delapan DPD II dari delapan kabupaten, seluruh OKP nasional dan lokal, serta kelompok Cipayung Plus, lembaga dan LSM yang telah mendukungnya selama proses pemilihan.
“ Saya berharap semua pemuda tidak membeda-bedakan asal daerah. Kita bersatu untuk mendukung pembangunan Papua Tengah sejalan dengan visi dan misi Bapak Gubernur, yaitu meletakkan fondasi awal menuju Papua Tengah Terang,” ujar Yustinus Tebai.
Ia juga menegaskan bahwa KNPI Papua Tengah hanya memiliki satu kepengurusan yang sah secara hukum, dan tidak ada dualisme di wilayah tersebut.
Menurutnya, KNPI yang dipimpinnya berada di bawah naungan Muh Ryano Panjaitan dan telah resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2022.
Ke depan, Yustinus berkomitmen untuk merangkul seluruh elemen pemuda dari berbagai organisasi, agama, dan latar belakang suku. Ia menekankan bahwa KNPI adalah rumah bersama bagi semua pemuda tanpa sekat.
Ia menambahkan, pengurus KNPI Papua Tengah di bawah kepemimpinannya akan berfokus pada penguatan administrasi dan kelembagaan. Untuk itu, pihaknya akan membuka ruang dialog dengan seluruh DPD II, OKP, dan lembaga mitra lainnya, agar organisasi pemuda ini dapat berkembang secara solid dan profesional.
“ KNPI Papua Tengah ini masih baru. Karena itu, kami akan membangun dari dasar agar ke depan organisasi ini menjadi wadah yang kokoh, bermanfaat, dan menjadi kebanggaan pemuda Papua Tengah,” tutup Tebai. (*)