‘’Jadi kalau Pesparani ini tidak menghasilkan manusia-manusia liturgi atau manusia-manusia berdoa, maka Pesparani ini hanya omong kosong saja. Saya berharap, Pesparani ini menjadi umat Katolik Provinsi Papua Selatan menjadi manusia-manusia pendoa lewat nyanyian-nyanyian, bermazmur, kitab suci dan sebagainya,’’ harapnya.
Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze yang juga Ketua LKP3D Provinsi Papua Selatan mengatakan, LKP3D Papua Selatan berperan sebagai wadah pembinaan umat Katolik melalui seni budaya Rohanis melalui paduan suara dan liturgi.
‘’Juga memperkokoh iman dan mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa nasionalisme dn cinta budaya daerah serta mendukung program gereja dan pemerintah di bidang pembinaan iman, kerukunan dan moderani beragama,’’ jelasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Agustinus Joko Guritno menjelaskan, Pesparani I Papua Selatan ini diikuti 4 kabupaten yakni Merauke dengan 250 peserta, Kabupaten Asmat dengan 130 peserta, Kabupaten Mappi dengan 20 peserta dan Kabupaten Boven Digoel dengan 20 peserta.
Ditambahkan, Pesparani I Papsel yang akan berlangsung sampai 8 Oktober 2025 ini, akan mempertandingkan 14 kategori diantaranya cerdasa cermat rohani remaja, bertutur kitab suci, menyanyikan mazmur anak, menyanyikan mazmur remaja, menyanyikan mazmur OMK, menyanyikan mazmur dewasa.
Kemudian paduan suara anak, paduan suara remaja glorian, paduan suara OMK campuran, paduan suara etnik, paduan suara dewasa Wanita, paduan suara dewasa pria glorian dan paduan suara dewasa campuran. (*)