CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Bentrok dua kelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua Tengah yakni kubu Newagelen (atas) dan Dang (bawah) sampai saat ini masih terus berlanjut.
Meski sebelumnya telah dilakukan upaya-upaya untuk mendamaikan kedua kelompok yang terlibat bentrok, namun upaya itu tidak jua membuahkan hasil.
Alhasil, bentrok terus berlanjut hingga telah menelan empat korban jiwa serta puluhan lainnya luka-luka akibat terkena anak panah. Untuk korban meninggal dunia 3 dari kubu Newagelen dan 1 dari Dang.
Berkaitan dengan itu, Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman meminta Pemerintah Kabupaten Mimika segera membangun tiga pos keamanan sementara yang menjadi hasil rapat Forkopimda beberapa waktu lalu untuk menetralisir konflik.
Kapolres menyebutkan bahwa konflik berkepanjangan ini menyebabkan aparat keamanan masih terus disiagakan di lokasi.
Di Kwamki Narama, anggota berjaga dan berpatroli secara berkala mulai pagi sampai malam. Kapolres juga menginginkan agar anggota dapat berjaga langsung di lokasi konflik.
Selain itu, sejak malam hingga pagi, kepolisian terus melakukan tindakan pencegahan dan imbauan di Kwamki, dan itu bukti negara hadir untuk memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat kwamki dan sekitarnya.
“Kita siagakan anggota dan berharap pemda, karena kita meminta tiga pos kita harap segera direalisasikan karena sampai saat ini belum terealisasi,” ungkap Kapolres kepada wartawan di Mimika, Senin (7/12/2025).
“Mumpung masih ada waktu sebelum Natal bisa ada pos di tiga titik yang telah kami sarankan agar segera dibangun untuk menjamin keamanan masyarakat di Kwamki,” sambungnya.
Perlu diketahui bahwa konflik ini berawal dari kasus perselingkuhan, setelah diselesaikan, konflik malah merembet hingga menyebabkan meninggalnya mendiang Pendeta Melkias Wamang.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred G Papare, Plt Sekda Kabupaten Puncak Nenu Tabuni, Ketua MRP Papua Tengah Agus Anggaibak dan salah seorang anggota DPRK Papua Tengah Yohanis Kemong telah menemui kedua kubu beberapa waktu lalu, namun hal itu tidak cukup meredakan konflik. (*)