• Senin, 22 Desember 2025

Pasca Peristiwa Wet Muck di Tambang Bawah Tanah Freeport, Polres Mimika Lakukan Investigasi

Photo Author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 10:37 WIB
Tim penyelamat PTFI sedang berada di area terowongan bawah tanah GBC saat melakukan pencarian terhadap tujuh korban insiden Wet Muck beberapa waktu lalu. (Dokumen PTFI).
Tim penyelamat PTFI sedang berada di area terowongan bawah tanah GBC saat melakukan pencarian terhadap tujuh korban insiden Wet Muck beberapa waktu lalu. (Dokumen PTFI).

CEPOSONLINE.COM, ‎MIMIKA - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengatakan bahwa pihak kepolisian akan melakukan investigasi terkait dengan penyebab terjadinya insiden luncuran material basah di area terowongan bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025 lalu.

‎Hal itu disampaikan Kapolres saat ditemui wartawan pada Senin, 13 Oktober 2025 di Mapolres Mimika, Jalan Agimuga, Mile 32.

‎Kapolres mengatakan, investigasi mengenai kejadian tersebut telah dilakukan oleh Bidang Dokkes dan Tim Inafis Polres Mimika.

‎Kapolres menyebutkan, investigasi bahkan telahh dilaksanakan sejak ditemukannya lima korban terakhir.

‎”Kita dari kemarin pasca ditemukan lima korban terakhir itu kita sudah melaksanakan investigasi, dari pihak Dokkes Polda, dan Inafis (Polres Mimika),” katanya.

‎Kapolres menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pertemuan bersama pihak Security and Risk Management (SRM) PT Freeport Indonesia guna melaksanakan kajian serta tindak lanjut.

‎Lebih lanjut disampaikan Kapolres bahwa tindak lanjut yang dimaksud adalah seperti pemeriksaan saksi dan lainnya yang berhubungan dengan investigasi.

‎Dalam rencana ini, Tim Investigasi nantinya akan melibatkan selain Kepolisian, juga pihak manajemen PT Freeport Indonesia.

‎"Investigasi (baru,red) akan dilakukan setelah seluruh evakuasi dinyatakan usai dan aman lehh Tim Inspektur Pertambangan.

‎Sementara itu, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan manajemen PT Freeport Indonesia pada 6 Oktober 2025, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan bahwa untuk mengetahu penyebab terjadinya insiden tersebut, maka proses investigasi akan dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

‎Kata Tony Wenas, hasil investigasi itu nantinya akan menjadi dasar bagi perusahaan dalam menerapkan langkah-langkah mitigasi terhadap kejadian serupa sehingga tidak lagi terjadi di masa mendatang.

‎Seperti diketahui, pada 8 September 2025, terjadi luncuran material basah (Wet Muck) di tambang bawah tanah Grasberg Block cave.

‎Akibat insiden itu, setidaknya ada sekitar tujuh orang karyawan kontraktor PTFI yang terjebak di dalamnya.

‎Tim Penyelamat PTFI pun dikerahkan bersama otoritas keamanan termasuk kementerian terkait dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika untuk melakukan pencarian terhadap ketuju korban.

‎Proses pencarian dan penyelamatan itu memakan waktu kurang lebih 27 hari, yang mana semua korban ditemukan dalam keadaan meningal dunia.

‎Adapun dua orang korban yang ditemukan pertama adalah mendiang Wigih Harton dan Irawan, keduanya ditemukan pada tanggal 20 September 2025.

‎Kemudian, lima korban lainnya yakni Zaverius Magai, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Balisang Telile, warga negara Afrika Selatan, dan Victor Bastida Ballesteros, warga negara Republik Chili ditemukan pada tanggal 5 Oktober 2025. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X