CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite, Biosolar dan Solar di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah di akhir tahun 2025 menyita perhatian publik.
Dalam dua pekan terakhir masyarakat kerap kesulitan mendapatkan BBM baik Pertalite hingga Solar akibat kelangkaan BBM.
Pemerintah Kabupaten Mimika seyogyanya telah turun tangan untuk mengatasi persoalan ini. Pihak PT Pertamina Patra Niaga bahkan mengklaim telah ada penyaluran BBM ke masing-masing Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Timika.
Namun, berdasarkan pantauan Cenderawasih Pos, nyatanya sampai hari ini, Kamis (9/10/2025) masih ditemukan antrian panjang di SPBU.
Atas persoalan ini, pihak Kepolisian Resor (Polres) Mimika pun berencana akan turun langsung ke lapangan guna melakukan pemantauan.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Mimika, AKP Rian Oktaria, Kamis (9/10/2025).
Menurut AKP Rian, kelangkaan BBM di Timika menimbulkan tanda tanya di masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas menggunakan kendaraan.
“Kita akan melakukan penyelidikan ke POM Bensin kemudian nanti ke tempat pengencer dan juga kita akan menstabilkan kelangkaan BBM itu dan juga menstabilkan untuk harga BBM kembali,” ungkap AKP Rian.
Inisiatif untuk melakukan penyelidikan ini juga didalangi keresahan masyarakat akan naiknya harga BBM eceran dari harga normal di tangan pengencer.
Oleh karena itu, pihak kepolisian akan menyelidiki guna mengungkap kemungkinan terjadinya penimbunan oleh pengencer yang kemudian seenaknya menaikkan harga saat terjadi kelangkaan.
“Kemarin memang dari salah satu pengencer menyampaikan bahwa harga BBM naik karena langka, jadi susah untuk didapat makanya mereka kemarin sesuai dengan apa yang mereka dapat mungkin harganya mahal makanya mereka jual segitu juga,” lanjutnya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait agar bersama-sama menindaklanjuti persoalan ini.
“Nanti mungkin kita akan bersurat ke dinas sehingga nanti akan turun bersama-sama dengan dinas,” ujarnya.
AKP Rian juga menegaskan, pihaknya akan memberikan teguran kepada oknum-oknum yang dengan sengaja melakukan pengisian BBM dengan menggunakan kendaraan yang sudah dimodifikasi tangkinya.
Apabila tidak diindahkan, polisi akan menindak tegas dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Kita akan memberikan teguran ke mereka, mungkin satu, dua kali atau tiga kali akan kita lakukan pemanggilan atau kita bawa ke kantor untuk kita memintai keterangan,” ungkapnya.
AKP Rian menambahkan, penyelidikan mengenai persoalan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari ini.
“Sementara kemarin saya dengan Opsnal sudah turun, namun memang kemarin itu situasinya kurang kondusif termasuk juga antriannya juga banyak jadi kita mengutamakan masyarakat. Jangan sampai gara-gara aktivitas kita masyarakat jadi terganggu,” tutupnya. (*)