• Senin, 22 Desember 2025

Expo Festival UMKM Mimika Resmi Dibuka, Ini Pesan Menteri Koperasi dan UKM

Photo Author
- Selasa, 7 Oktober 2025 | 12:22 WIB
Pembukaan Expo Festival UMKM yang ditandai dengan tabu tifa, di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Senin, 6 Oktober 2025. (Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).
Pembukaan Expo Festival UMKM yang ditandai dengan tabu tifa, di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Senin, 6 Oktober 2025. (Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Expo Festival UMKM dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 Kabupaten Mimika telah resmi dibuka di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Senin (6/10/2025).

Festival ini dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Temmy Satya Permana sekaligus membuka acara.

Turut hadir, Bupati dan Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Papua Tengah Norbertus Mote serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kabupaten Mimika.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Mimika, Samuel Yogi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk unggulan daerah kepada UMKM yang termasuk pembeli, investor dan mitra bisnis di Kabupaten Mimika.

“Peningkatan penjualan festival dapat menjadi ajang untuk meningkatkan penjualan secara langsung, baik melalui transaksi di tempat maupun melalui pemasaran yang dilakukan setelah festival,” ungkap Samuel Yogi.

Kemudian, juga untuk membantu membangun citra serta meningkatkan kesadaran publik terhadap produk yang ditawarkan UMKM di Kabupaten Mimika.

Serta, membangun jaringan bisnis dengan pelaku UMKM serta mitra bisnis dan para pihak terkait.

Samuel berharap, festival ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mempromosikan produk-produk, serta jasa UMKM sehingga dapat meningkatkan penjualan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Ia menambahkan, festival ini diikuti oleh kurang lebih 240 pelaku UMKM, baik dari Mimika maupun dari sejumlah kabupaten lain di Papua Tengah, seperti Deiyai, Nabire, dan Paniai.

Selanjutnya, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Papua Tengah Norbertus Mote dalam kesempatan itu sedikit memaparkan kondisi serta potensi perekonomian di seluruh wilayah Provinsi Papua Tengah.

Norbertus menyebut, meski tingkat kemiskinan dan pengangguran serta pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Papua Tengah masih menjadi pekerjaan berat yang harus diselesaikan oleh pemerintah.

Mengenai hal ini juga, Norbertus mengatakan bahwa pengembangan UMKM menjadi sebuah keharusan. Terutama pada sektor UMKM lokal yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.

“Sektor ekonomi lokal ini menjadi penting bagi kita untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya di kabupaten masing-masing maupun secara nasional,” ungkapnya.

Ia pun mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Mimika yang punya perhatian khusus terhadap para pelaku UMKM di Timika.

“Semoga hari ulang tahun (Kabupaten Mimika) ini nanti memberikan manfaat yang luar biasa.

Jangan kita hanya merayakan, tapi dengan adanya giat ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi atau pendapatan bagi masyarakat,” tutupnya.

Bupati Mimika, Johannes Rettob menyampaikan bahwa momentum ini merupakan suatu kesempatan yang baik, yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mimika.

Selain itu, kata Johannes bahwa momentum ini juga sebagai wujud rasa syukur atas usia Kabupaten Mimika yang ke 29 tahun.

“Kita berharap bahwa kita syukuri karena selama 29 tahun Kabupaten Mimika ini kita cukup maju dalam kemajuan secara ekonomi, infrastruktur, kemudian sosial yang kemudian bisa memberikan kebanggaan yang luar biasa untuk Kabupaten Mimika saat ini,” tutur Johannes.

“Sudah 19 tahun usia kabupaten kita, kita bersyukur karena masyarakat kita ini sudah memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan Kabupaten Mimika seluruhnya.

Masyarakat Mimika telah menjadi mitra yang baik dengan pemerintah dan telah membangun kabupaten ini sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,” sambung Johannes.

Johannes pun kembali menekankan terkait jargon“Mimika Rumah Kita, Negeri Seribu Sungai dan Sejuta Bakau” yang menggambarkan kekayaan alam dan keberagaman masyarakat di Kabupaten Mimika.

Ia menyebut, dengan jargon yang dikembangkan dari program Mimika Smart City atau Mimika Kota Cerdas ini, masyarakat pemerintah daerah bertugas untuk mewujudkan masyarakat Mimika yang sehat, cerdas aman dan sejahtera.

“Mimika Rumah Kita adalah tagline kita, semangat kita adalah Eme Neme Yauware. Rumah Honai dan Rumah Kapiri. Dan di dalam rumah besar ini kita semua hidup bersama, dan di dalam rumah ini pemerintah punya tugas; orang di dalam rumah tidak boleh sakit, orang di dalam rumah harus sekolah, orang di dalam rumah harus aman dan orang dalam rumah ini tidak boleh lapar. Ini prinsip Kabupaten Mimika,” ucap Johannes.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Ferry Juliantono melalui Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Temmy Satya Permana menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Expo Festival UMKM tersebut.

Menurutnya, UKM khususnya membutuhkan tempat untuk promosi.

Oleh karena itu, ada tiga hal yang ditekankan.

Yang pertama adalah pendampingan yang mencakup pendampingan legalitas, pendampingan sertifikasi dan standardisasi, pendampingan pemasaran dan pembiayaan.

Ia pun turut memberikan saran kepada pemerintah Kabupaten Mimika produk-produk UMKM lokal seperti tas anyaman noken yang merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan oleh UNESCO.

Menurutnya, semua kerajinan tangan lokal tidak semestinya dijual dengan harga murah. Akan tetapi, pemerintah daerah perlu untuk memetakan apa saja kerajinan tangan atau hasil karya para pelaku UMKM lokal yang diklasifikasi berdasarkan kualitas setiap produk.

Sebab, hal ini sangat penting mengingat produk lokal merupakan jati diri suatu daerah yang menggambarkan kearifan lokal serta adat dan budaya masyarakat adat.

Ia pun mengambil contoh dengan produk kopi.

“Kalau misalnya ada pakar yang memberikan sertifikasi terhadap (misalnya,red) kopi di Mimika, artinya siapapun yang datang di Mimika dan membeli produk di Mimika dan ada logo Mimika 1 (misalnya) itu adalah produk kopi terbaik dari Mimika,” kata Temmy.

Contoh ini kata Temmy sudah dilakukan oleh Pemerintah Sumatera Selatan. Mereka mengeluarkan sebuah produk dengan nama Kopi Sriwijaya. Produk tersebut diklaim telah memiliki kepastian mutu dan harga.

Sehingga, setiap produk serupa yang lahir dari tangan pelaku UMKM lainnya di daerah tersebut harus mendapatkan sertifikasi dari Kopi Sriwijaya.

Dia menyebut, hal ini hanya dapat dilakukan oleh pemerintah dengan menggandeng para asosiasi. Sebab, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri.

“Sehingga, tidak ada lagi turis yang datang ke Mimika membeli produk dengan harga mahal ternyata kualitasnya tidak bagus,” ujarnya.

“Saya tidak setuju kalau produk UKM harus dijual murah. Tidak semua produk UMKM itu murahan. Biarkan yang level tadi memang dibuat murah untuk masyarakat banyak dibuat murah tapi tetap ada yang memang dibuat artisan sehingga ada pembedanya antara produk masal dengan ekspor,” sambungnya.

Temmy dalam kesempatan itu berharap Bupati dan Wakil Bupati Mimika dapat terus mendampingi para pelaku UMKM di Kabupaten Mimika.

“Karena 90 persen UKM di Mimika adalah usaha mikro, yang memang saya yakin karena subsistem ekonomi. Bapak ibu berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X