CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan tujuh karyawan yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) akibat insiden wet muck.
Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati mengatakan, berbagai upaya dikerahkan termasuk upaya menggunakan alat berat jarak jauh (remote loader), bor, dan drone.
Katri mengatakan bahwa upaya ini, tim penyelamat terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi.
Lanjut dijelaskan, tantangan terbesar adalah volume material basah yang masih aktif dalam jumlah yang besar, jauh lebih besar dari yang pernah terjadi.
“Hal ini membuat proses penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh risiko dan memerlukan waktu tambahan untuk membersihkan material dalam jumlah besar tersebut,” kata Katri dalam keterangan resminya, Jumat (19/9/2025).
Lebih lanjut dikatakan bahwa upaya penyelamatan ini penuh tantangan, dan tidak mudah. Namun demikian, tim penyelamat tidak akan menyerah dan akan terus mengerahkan segala daya upaya.
“Mohon doa untuk kelancaran operasi penyelamatan serta keselamatan tim yang bertugas di lapangan,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) terus memperkuat upaya penyelamatan tujuh pekerja yang terjebak di tambah bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) sepekan yang lalu dengan menggandeng tim Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia dalam misi penyelamatan itu.
Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan langkah penyelamatan dapat berjalan dengan cara paling aman dan efektif.
Adapun insiden wet muck ini terjadi pada Senin, 8 September 2025 di jalur tambang bawah tanah GBC. Peristiwa tersebut mengakibatkan akses kerja tertutup serta mengisolasi ketujuh karyawan.
Dengan keterlibatan tim Inspektur Tambang ESDM, operasi kini dilakukan secara lebih terukur dan diawasi langsung oleh pemerintah. (*)