CEPOSONLINE.COM, MIMIKA – Dinas Lingkunga Hidup (DLH) Kabupaten Mimika berencana membangun sebanyak 21 Bank Sampah di setiap kelurahan yang ada di dalam Kota Timika.
Bank Sampah ini akan berfungsi untuk menampung sampah-sampah yang masih dapat didaur ulang dan bernilai ekonomis dari masyarakat seperti sampah plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Jefri Deda mengatakan, upaya ini juga bisa mendorong perekonomian masyarakat hanya dengan mengumpulkan sampah plastik dan dijual ke Bank Sampah.
“Makanya nanti sebelum dibuang itu dipilah dulu dari rumah tangga, yang bisa dijual ke Bank Sampah silahkan bawa ke sana jual, yang tidak bisa seperti makanan itu bawa ke kita punya Rumah Kompos untuk jadi pupuk,” kata Jefri, saat ditemui, Kamis (18/9/2025).
Jefri menyebutkan, untuk jenis sampah plastik seperti kantong kresek dan sejenisnya dapat dibawa ke Pusat Daur Ulang (PDU) untuk diolah menjadi batako ataupun paving block.
Lanjut dijelaskan, upaya ini juga untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Distrik Iwaka demi menghemat lahan pembuangan sampah yang kian terpakai habis.
Perlu diketahui, jumlah produksi sampah dari masyarakat di Kabupaten Mimika sendiri setiap harinya mencapai 93 ton. Jumlah ini tidak sebanding dengan sisa luas lahan di TPA Distrik Iwaka yang ada sekarang.
Jefri mengatakan, jumlah 93 ton per hari bukanlah jumlah yang sedikit. Hal ini juga dikarenakan masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
Perilaku buang sampah sembarangan mengakibatkan jumlah produksi sampah di Kabupaten Mimika semakin tidak terbendung, khususnya di wilayah perkotaan.
“Buktinya kalau hujan pasti drainase-drainase ini tersumbat, sampah-sampah di dalam drainase ini bisa tidak ada kecuali kita beli, kita rangsang mereka dengan uang. Jadi sampah bukan jadi masalah tapi bisa jadi berkat, ah itu pasti laku itu, orang baku ramas sampah nanti,” ujarnya.
Jefri menerangkan, nantinya setiap sampah yang dijual akan dibeli oleh pihak Bank Sampah dengan harga Rp1500 per kilogram.
Ia juga menyebutkan, nantinya Bank Sampah ini juga akan mengadopsi konsep Kios Sampah. Selain membeli sampah, penjual juga dapat melakukan barter sampah dengan beberapa item bahan makanan seperti beras, telur dan lain-lain.
“Jadi nanti kita buat itu namanya Kios Sampah, jadi bawa plastik tukar dengan beras, dengan rokok, tukar dengan kopi, gula,” tuturnya. (*)