CEPOSONLINE.COM,MIMIKA - Kapolres Mimika AKBP I Komang Budhiarta mengatakan bahwa terkait kondisi pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, Mr. Glen Malcolm Conning, (50) berkebangsaan Selandia Baru yang dikabarkan tewas dibakar bersama Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah belum dapat dipastikan.
Hal itu dibenarkan Kapolres saat ditemui wartawan di sela-sela keberangkatan tim gabungan TNI Polri untuk melakukan evakuasi, dari Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (6/8/2024).
“(Pilot) masih di dalam helikopter, (informasi helikopter di bakar) belum, nanti kita lihat setelah evakuasi baru kita akan tahu pastinya seperti apa di sana. Kita tidak boleh mengandai-andai, termasuk kondisi pilot, diduga meninggal tapi kita belum berani memastikan,” tegas Kapolres.
Kapolres menyebutkan, terkait informasi yang beredar tersebut otoritas keamanan sempat melakukan komunikasi melalui radio Single Side Band (SSB).
Namun, komunikasi dengan menggunakan SSB tak berlangsung lama dan tidak dilakukan langsung dari tempat kejadian. Sehingga, pihak yang memberikan informasi dari Distrik Alama tidak dapat memastikan kondisi pilot secara pasti.
“Hubungan SSB Timika ini kan tidak di tempat kejadian, hanya di dalam rumah juga, mereka tidak berani memastikan (tidak ada saksi mata yang melihat langsung kondisi pilot),” ungkap Kapolres.
“Sampai sekarang landasan di Alama itu masih steril, tidak ada masyarakat yang berani datang. Semua ada di Puskesmas, korban yang lain tidak bisa dihubungi, signal tidak ada, yang bisa hanya (melalui) SSB, dan itu hanya ada di Pak Hery namanya,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika belum memberikan tanggapan terkait peristiwa tersebut dan belum melakukan koordinasi dengan otoritas keamanan.
Sampai berita ini dikirim, tiga helikopter milik TNI Angkatan Udara telah mengangkut pasukan untuk melakukan evakuasi terhadap pilot tersebut.
Adapun pasukan yang dilibatkan adalah Satgas Nanggala, Raider dan Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC). (*)