CEPOSONLINE.COM,MIMIKA - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap satu orang ABK KM. Papua Jaya 02 atas nama Muhammad Royani akhirnya resmi ditutup.
Penutupan operasi SAR ini tepat pada hari keempat pencarian dan berdasarkan evaluasi bersama tim SAR bersama keluarga korban yang diwakili oleh agen pengelola kapal, setelah tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Enos Paung Allo, melalui Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika Charles Y. Batlajery mengatakan, pencarian ditutup pada Sabtu, 27 April 2024.
Charles menjelaskan, dalam evaluasi bersama tersebut diuraikan bahwa tim SAR gabungan bersama pihak keluarga korban yang diwakili pihak pengelola kapal menggunakan RBB 600 PK milik Basarnas Timika dan dibantu nelayan setempat telah melakukan pencarian korban selama 4 hari.
Pencarian dilakukan dengan menyisir lokasi-lokasi yang dicurigai terdapat korban sesuai SARMAP PREDICTION yang dikirimkan oleh BCC (Basarnas Command Center), namun semua upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan tidak menemukan akan tanda-tanda keberadaan korban.
“Sehingga berdasarkan evaluasi bersama tersebut, diputuskan bahwa operasi SAR diusulkan tutup namun jika kemudian hari ditemukan akan adanya tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali,” tulis Charles dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Minggu (28/4/2024).
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika pada Rabu, 24 April 2024 (siang) melakukan pencarian terhadap satu orang ABK kapal KM. Papua Jaya 02 yang diduga terjatuh dari kapal saat berlayar di perairan sekitaran muara Poumako, Mimika, Papua Tengah.
Pencarian dilakukan berdasarkan laporan dari Pengelola Kapal atas nama Muhammad Royani yang melaporkan hilangnya korban tersebut.
Laporan dari pengelola kapal, pada rabu dini hari sekitar pukul 03.00 satu orang ABK KM. Papua Jaya 02 atas nama Muhammad Royani (43) diduga terjatuh dan tenggelam di perairan Timika saat hendak buang air besar (BAB).