CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Kendati pelaksanaan Idul Fitri di Merauke dilaksanakan di sejumlah masjid dengan pertimbangan pihak PBHI kemungkinan terjadinya hujan, namun Masjid Al-Aqsa Merauke masih menjadi pilihan favorit Umat Islam di Merauke untuk melaksanakan Salat Idul Fitri 1446H/2025, Senin (31/3/2025).
Ribuan Umat Muslim Merauke memadati Masjid terbesar di Papua Selatan itu.
Dari pantauan media ini, Umat Muslim yang mau melaksanakan salat Idul Fitri 1446 mulai berdatangan mulai sekitar pukul 05.30 WIT. Mereka memenuhi masjid berlantai 2 itu dan halaman masjid yang cukup luas tersebut.
Bahkan, sebagian Umat Muslim yang tidak mendapatkan tempat di halaman masjid terpaksa melaksanakan salat di Jalan Parakomando atau depan Masjid dan Jalan Taman Makam Pahlawan atau sisi kiri masjid.
Salat Idul Fitri tepat dimulai sekitar pukul 07.07 WIT dan bertindak sebagai imam Ustadz H. Fajar Fatihudin. Sementara khotbah disampaikan Agus Adib Fuad.
Dalam khotbahnya, Agus Adib Fuad mengingatkan Umat Islam untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Baca Juga: Ini Pesan kepada 53 Warga Binaan Lapas Merauke Terima Remisi Idul Fitri
‘’Allah SWT berfirman, tingkatkanlah hari-hari besar Allah. Allah SWT mewajibkan kita mengingatkan hari-hari besar Allah SWT Dimana hari besar itu pada hari ini yakni Idul Fitri,’’ kata Agus Adib Fuad yang juga sebagai anggota DPD RI perwakilan Provinsi Papua Selatan itu.
Agus Adib Fuad menjelaskan, adanya Idul Fitri tersebut karena adanya puasa Ramadan selama 1 bulan penuh. Tidak ada namanya Idul Fitri tanpa Ramadan. Maka Ramadan punya hak atas Idul Fitri. Sehingga Idul Fitri milik orang yang berpuasa Ramadan.
Agus menekankan bahwa kewajiban berpuasa pada ujungnya menjadi pribadi yang bertaqwa. ‘’Kalau kita menjadi orang yang bertaqwa, saya yaki nada kepastian yang dijanjikan oleh Allah SWT, pastikami menjadi orang yang bertaqwa karena Allah SWT,’’ jelasnya.
Namun yang menjadi pertanyaannya, lanjut Agus Adib Fuad, bahwa setiap tahunnya melaksanakan puasa Ramadan tetapi peningkatan kualitas taqwa kita merasakan tidak ada peningkatan yang signifikan.
‘’Yang harus kita ketahui adalah dan yang harus kita pikirkan dan renungkan, disitu yang dipanggil oleh Allah adalah orang yang beriman. Melakukan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta melaksanakan ibadah apa yang diajarkan oleh Rasulullah Alaisalam,’’katanya.
Jika sudah meyakini bahwa puasa akan menjadikan pribadi yang bertaqwa, menjadi orang yang terus menerus menyempurnakan imannya kepada Allah SWT. Orang yang selama mempertebal imannya kepada Allah dan orang yang selalu mendirikan dan menyempurnakan kualitas salat adalah orang yang mustakim.
Ditambahkan, orang yang Mustakim adalah orang yang saleh di sisi Allah tapi juga orang yang saleh di sisi manusia yakni memiliki kepekaan social kepada sesamanya. (*)