kota-jayapura

Melihat Gaya PKS Kota Jayapura Merubah Kekakuan Komunikasi di Publik

Rabu, 19 November 2025 | 10:00 WIB
Tiga anggota DPR Wakil PKS di DPRD Kota, Ngadino, Imam Khoiri dan Asriyani didampingi Ketua DPD PKS Kota Jayapura, Burhanuddin (paling kiri) saat menggelar ngopi bareng awak media di Entrop.

Odeodata atau Julia Vanduk dari Radar Pagi juga menyinggung respon pemerintah yang dianggap tunggu kejadian dulu baru diseriusi. "Saat ini banyak pohon yang melintang di atas badan jalan mulai dipangkas tapi coba lihat di Waena, disana masih banyak yang mengkhawatirkan. Jangan sampai ada korban seperti dulu di Skyline baru kita bergerak. Saya dengan dulu katanya alat potong kurang, coba PKS carikan solusinya," cecar Odeodata.

Begitu juga disampaikan Vanwi Robert. Pimpred Warta Plus ini menyinggung soal cara "kampanye" anggota DPR di media sosial yang dianggap menggunakan format jadul. Cara lama yang tak lagi populis.

"Kalau kasi bantuan, temu warga kemudian tinjau-tinjau itu diposting kami pikir tidak kena. Sudah lama yang begitu dan saya yakin tidak mengangkat. Coba setiap tiga bulan diposting apa saja kerja-kerja partai ini. Solusi konkrit yang sudah dilakukan itu apa saja, itu kami yakin lebih mengena," sarannya.

Lainnya menyinggung soal status kawasan Muara Tami yang diera Presiden Soeharto dulunya menjadikan ini kawasan pertanian dan perkebunan namun kini berubah menjadi kawasan pemukiman.

DPR diingatkan jangan lalai dan akhirnya lupa untuk mencermati status tersebut dikaitkan dengan pembangunan berwawasan lingkungan tadi. "Jangan banjir, got tersumbat baru kita pikir aturannya," singgung Andre.

Disini juga disinggung soal sulitnya pejabat ditemui, salah satunya pejabat BPN. Wartawan menganggap banyak masalah pertanahan yang harus dijawab dan dituntaskan oleh BPN namun hingga kini dirasa lebih mudah bertemu malaikat ketimbang pejabat BPN.

Penyampaian ini langsung disambut Imam Khoiri bahwa ia juga pernah mengalami kesulitan. Imam cukup piawai memberi jawaban. "Dulu saya juga alami masalah di BPN dan saya pikir dimana-mana BPN ini masalahnya sama lambat dan sulit. Kemarin kami harus memberi warning barulah ditangani dan sekarang terjadi juga di Sulawesi antara pak Jusuf Kalla dan Lippo. Ini paus ketemu paus," ungkap Imam.

"Tapi kalau ada kendala coba sampaikan ke kami agar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepalanya bisa kami panggil, " tambah Imam.

Imam menyatakan bahwa meski PKS memiliki satu fraksi namun pihaknya tetap membutuhkan banyak masukan. "Kami bukan tahu semua jadi tolong kami dibantu juga, kalau memang krusial silahkan buat dalam bentuk laporan kemudian serahkan ke kami agar kami bisa men-drive nya ke anggaran nanti," katanya.

Ditambahkan Ngadino bahwa terkait arah pembangunan di Muara Tami pihaknya juga ikut mengawal. "Ada regulasi terkait RT/RW yang insaAllah dalam tahun ini disahkan dan disitu jelas kawasan yang bisa dibangun dan kawasan mana yang tak boleh dibangun, jadi masyarakat juga harus berhati-hati membeli kaplingan, jangan sampai beli tapi tidak bisa dibangun karena masuk dalam kawasan pertanian," wanti Ngadino.

Ia juga menyinggung soal pertimbangan Fraksi PKS untuk tidak lagi ada penambahan Alfamidi maupun Indomaret di wilayah Muara Tami. "Ini agar ekonomi lokal atau UMKM disana bisa tumbuh," tambahnya. Ngadino juga menawarkan jurnalis untuk ngumpul di kediamannya.

Hal lain disampaikan Asriyani. Ia menanggapi soal masih banyaknya anak-anak yang dilibatkan untuk membawa kotak amal termasuk bagaimana memberdayakan penyandang disabilitas.

"Ini sebenarnya bukan hal baru dan terus berulang, kami sudah pernah membahas namun terimakasih ini akan jadi atensi bagi kami. Kami juga tak ingin anak-anak sampai malam berkeliaran apalagi sambil meminta sumbangan. Aspek keamanan dan waktu mereka harus diperhatikan," bebernya.

Adriani menjawab cukup simple dan menyatakan apa yang disampaikan para jurnalis akan jadi atensi komisinya. Iapun membuka ruang untuk para awak media memberi waktu untuk kembali dilakukan diskusi guna menangkap persoalan sosial lainnya. "Kalu mau ketemu lagi saya siap," imbuhnya. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Ringroad Longsor Lagi, Akses Ditutup Total

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:01 WIB