CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Buntut banyaknya permasalahan yang tak kunjung selesai saat ini di tanah Papua, massa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) mengelar Aksi demo damai, Senin (27/10/2025).
Aksi yang berlangsung di pintu masuk kampus Uncen Bawah, Abepura Kota Jayapura, Papua itu diikuti sekira 100 orang mahasiswa.
Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, aksi diketahui mulai pukul 09.00 WIT. Dalam orasi mahasiswa menuntut pemerintah untuk segera selesaikan segala bentuk persoalan yang terjadi saat ini di tanah Papua.
Selain itu masa juga menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dan memberikan hukuman setimpalnya kepada pelaku pemusnahan mahkota burung Cendrawasih yang terjadi pada, Senin (20/10/2025) lalu.
Terlihat juga beberapa spanduk bertulis "Hutan di Papua dibabat, manusia Papua menjerit, Cenderawasih dibakar,".
Di spanduk lain bertulis "Masihkah Indonesia punya Nuraini rayakan Papua".
Kepada Cenderawasih Pos Koordinator lapangan Enes Dapla menyebutkan bahwa peristiwa pemusnahan mahkota cenderawasih oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua merupakan pengalihan isu yang sengaja dibuat oleh pemerintah untuk menutupi berbagai kasus yang terjadi saat ini di atas tanah Papua.
Namun di satu sisi Enes Dapla menegaskan para pelaku pemusnahan mahkota cenderawasih itu harus dihukum. Karena menurutnya tindakan tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap simbol kehormatan dan identitas orang Papua.
"Pembakaran mahkota cenderawasih sengaja dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk peralihan isu kasus-kasus besar yang terjadi saat ini di tanah Papua. Kami meminta para pelaku pembakaran ini juga harus di hukum setimpalnya," tegasnya.
Di tempat yang sama, Mandus (20) orator lain mengatakan bahwa saat ini pihaknya sangat marah dan prihatin melihat mahkota cenderawasih yang dibanggakan oleh masyarakat Papua, namun dimusnahkan secara sadis oleh para petugas.
Karena itu ia meminta Majelis Rakyat Papua (MRP), DPR Papua dan pemerintah pusat untuk untuk turut tangan dalam menangani masalah tersebut. Selain itu, dalam orasinya juga meminta MRP harus mendengarkan aspirasi pihaknya di lokasi aksi.
"MRP harus turun tangan, selesaikan permasalahan ini, karena ini sangat melukai hati masyarakat Papua. Kami meminta MRP harus mendengarkan aspirasi kami hari, jangan banyak alasan," pungkasnya.
Adapun aksi ini dikawal ketat oleh aparat keamanan dari Polsek Abepura, Heram, Polresta Jayapura hingga satuan Brimob Polda Papua. Hingga brita ini dinaikan masa aksi masih berkumpul di gerbang pintu masuk Kampus Uncen bawah Abepura. (*)