CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA — Untuk pertama kalinya, SMA Negeri 4 Jayapura mengikuti pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025. Sebanyak 524 siswa kelas XII terlibat dalam proses yang berlangsung di Laboratorium Komputer SMAN 4 Jayapura, Entrop, selama dua hari, Senin, Selasa, 3–4 November 2025, dengan melibatkan 10 guru pengawas silang dari sekolah lain di Kota Jayapura.
Plt. Kepala SMAN 4 Jayapura, Widya Kusmayanti, mengatakan, TKA adalah program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, meskipun waktu pelaksanaannya berbeda-beda tiap daerah.
“TKA sifatnya tidak wajib, tetapi jika dilaksanakan dan nilainya bagus, siswa punya peluang lebih besar untuk mengakses jalur prestasi ke perguruan tinggi negeri bonafid,” ujarnya.
Widya menjelaskan, hasil TKA menjadi tolok ukur akademik yang bisa dipakai sekolah dan orang tua untuk melihat kesiapan anak menuju pendidikan tinggi. Karena itu, sebelum pelaksanaan TKA, siswa juga diberikan pembekalan agar terbiasa dengan sistem tes berbasis standar nasional.
Wakasek Kurikulum SMAN 4 Jayapura, Subiyanto, merinci teknis pelaksanaan TKA.
Hari pertama, siswa mengerjakan tiga mata pelajaran wajib: Bahasa Indonesia (45 menit), Bahasa Inggris (50 menit), dan Matematika (50 menit).
Hari kedua, siswa mengerjakan dua mata pelajaran pilihan sesuai minat studi di perguruan tinggi. Misalnya, siswa yang bercita-cita masuk kedokteran, disarankan memilih Biologi dan Kimia. Pilihan lain yang tersedia: Fisika, Matematika lanjut, Bahasa Inggris lanjut, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, hingga PPKn. Setiap mata pelajaran pilihan berdurasi 60 menit.
Karena pelaksanaan perdana ini berbasis komputer dan sebagian besar menggunakan laptop pribadi siswa, kendala utama muncul pada kestabilan jaringan internet, terutama saat 524 siswa mengakses sistem dalam waktu bersamaan.
Sekolah akhirnya memusatkan bandwidth hanya ke ruang laboratorium komputer agar pelaksanaan tes tetap lancar.
“Ini tahun pertama TKA nasional diterapkan. Jadi kita juga sedang belajar, mengevaluasi, dan memperbaiki teknisnya,” kata Subiyanto.
Setelah pelaksanaan TKA, tiap siswa akan menerima sertifikat hasil TKA dengan gasil kategorinya
Istimewa, baik, memadai dan kurang.
Widya berharap pelaksanaan TKA mampu menjadi media edukasi bahwa kualitas masuk perguruan tinggi tidak hanya soal administrasi, tetapi lebih pada kompetensi dan kesiapan belajar yang dapat diukur sejak di bangku SMA.(*)