CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Meski di balik jeruji besi, ratusan warga binaan lembaga permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Abepura ikut mencoblos dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua.
Suasana penuh semangat demokrasi mewarnai Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus di Lapas Kelas IIA Abepura. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Abepura antusias menggunakan hak pilih mereka, Rabu (6/8/2025).
Sejak pagi, diawali dengan pembukaan kotak logistis oleh Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan turut disaksikan para Saksi dan Pengawas untuk memastikan kotak logistik masih dalam keadaan tersegel.
Dimana antrian rapi terlihat di TPS Khusus yang bertempat di Aula lapas. Petugas KPPS dengan sigap membantu para warga binaan dalam proses pencoblosan, mulai dari verifikasi identitas, hingga pembagian surat suara.
Salah satu warga binaan inisial ZF (38) mengaku senang bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu PSU 2025. Ia berharap suaranya dapat menentukan masa depan Papua yang lebih baik dan maju.
“Meskipun berada di dalam Lapas, kami tetap memiliki hak untuk memilih pemimpin terbaik di Papua. Siapapun yang akan terpilih, semoga bisa membawa Provinsi Papua ke arah yang lebih baik dan maju,” ucap ZF saat berbincang dengan Cenderawasih Pos, Rabu (6/8/2025).
Ditempat yang sama, MW (25) WBP lain mengaku telah dua kali mengikuti Pemilihan umum (Pemilu) dari balik jeruji besi. Pasalnya ia masuk ke lapas tersebut pada beberapa tahun yang lalu.
Terkait dengan itu dirinya tidak menjelaskan secara detail, tetapi pada dasarnya MW mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan ketika mengikuti pemilu di dalam dan di luar lapas.
“Sementara ini, hak yang saya dapatkan sama, tetap tidak ada yang berbeda dengan yang di luar,” ungkap MW.
MW mengaku dirinya hanya bisa mendapatkan informasi tentang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua dari televisi yang ada di lapas meski sesekali. Selain itu, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) katanya juga telah melakukan sosialisasi di lapas.
Meski begitu, ia mengaku informasi yang didapatkan dari balik jeruji besi ini cukup bagi dirinya untuk bisa menentukan pilihan.
Ia pun memiliki harapan tersendiri bagi pemimpin baru kelak, yang bisa membawa Papua menjadi provinsi Papua kearah yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Lapas kelas llA Abepura Badarudin memastikan kelancaran proses pencoblosan di TPS Khusus Lapas Abepura. Petugas KPPS telah dilatih dan dibekali pengetahuan khusus oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua.
“Kami pastikan semua warga binaan yang memiliki hak pilih dapat menggunakan haknya dengan mudah dan nyaman. Hal ini juga merupakan salah satu kontribusi mereka untuk menentukan arah Papua kedepannya,” tutur Badarudin kepada Cenderawasih Pos sebelum pencoblosan mulai.
Sebutnya PSU 2025 di TPS Khusus Lapas Abepura menunjukkan semangat demokrasi yang tinggi dari para warga binaan. Antusiasme mereka dalam menggunakan hak pilih menjadi bukti bahwa mereka tetap memiliki hak dan tanggung jawab sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). (*)