CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di depan Mal Jayapura, Kota Jayapura, kini sangat memprihatinkan. Sejumlah bagian jembatan seperti papan injakan, pagar, dan atap mengalami kerusakan serius, membahayakan keselamatan para pengguna.
Pantauan Ceposonline.com pada Rabu (7/5/2025), terlihat banyak papan injakan yang sudah kropos bahkan terlepas dari paku pengikatnya. Kerusakan paling parah ditemukan di bagian tanjakan, terutama di sisi depan Gedung GOR Waringin. Bahkan, di bagian datar jembatan pun banyak papan yang berlubang hingga pandangan bisa langsung menembus ke jalan raya di bawahnya.
Tak hanya itu, atap JPO yang dibangun pada 2023 juga mengalami kerusakan dan kebocoran. Saat hujan turun, air dengan mudah menembus ke dalam jembatan, menyebabkan lantai licin dan meningkatkan risiko keselamatan bagi para pelintas.
Sejumlah pengguna jembatan tampak ekstra hati-hati saat melintasi area rusak. Mereka melangkah perlahan, terutama di bagian yang papan injakannya terlepas.
"Saya lewat sini setiap hari karena jualan kue di depan Mal. Kalau hujan, jalan jadi sangat licin. Saya bahkan pernah terpleset," ungkap Jumiati, seorang pedagang kue.
Ia mengaku terpaksa tetap menggunakan jembatan tersebut karena tidak ada alternatif penyeberangan lain. "Rasa takut pasti ada, tapi ini satu-satunya jembatan penyebrangan, jadi terpaksa lewat saja," tambahnya.
Menurut Jumiati, kerusakan jembatan ini sudah terjadi hampir satu tahun dan belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait. "Sudah lama papan-papannya lepas, tapi tidak ada yang perbaiki," ujarnya.
Meski dengan kondisi seperti itu JPO tersebut tetap ramai digunakan setiap hari, terutama pada pagi hari oleh para pekerja dan pelajar. "Kami takut kalau hujan turun apalgi melihat orang yang kerja ini, terburu-buru kejar taksi, bisa jatuh ke jalan karena papan banyak yang bolong," bebernya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Beci (24), seorang pekerja swasta. Meski tidak setiap hari melintasi JPO, ia menganggap fasilitas tersebut sangat penting untuk segera diperbaiki.
"JPO ini satu-satunya akses aman untuk menyeberang. Kalau kondisinya rusak dan licin seperti ini, sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak,” kata Beci.
Ia mengungkapkan rasa takut saat melintasi jembatan, terutama karena struktur lantainya yang bolong hingga terlihat langsung ke jalan. "Kalau bawah jembatan tidak ditutup pagar besi, mungkin sudah banyak yang pilih lewat bawah," katanya.
Beci berharap pemerintah Kota Jayapura segera merespons kondisi ini dengan melakukan perbaikan menyeluruh, khususnya pada papan injakan dan atap yang bocor, demi menjamin keselamatan masyarakat.
Kita hanya minta perbaiki, lantainya, kalau bisa ganti dengan papan kayu, biar kuat, karena kalau kita lihat lantainnya ini bukan papan kayu tapi bilboard," tuturnya.
Hal senada disampaikan Anggra, seorang siswa SMA yang setiap hari menggunakan JPO untuk pergi ke sekolah. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki fasilitas tersebut.
"Kami cuma minta papan dan atapnya diperbaiki. Kalau hujan, air masuk ke dalam jembatan, karena hampir setiap hari kami lewat disini," ujarnya.
Meski belum pernah terpleset namun menurutnya lantai daei JPO tersebut tetap diperbaiki dengan bahan yang berkualitas. Pasalnya lantai yang digunakan sekarang ini bukan dari kayu asli. "Ini bukan kayu, jadi gampang sekali kropos, bahkan patah, jadi kalau bisa ganti dengan kayu," pungkasnya. (*)