CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Lima unit rumah milik warga di Gang Anggrek Nomor 2 Perumnas I Waena Kelurahan Waena Distrik Heram hangus terbakar pada, Sabtu (3/5/2025) sekira pukul 13.50 WIT.
Berdasarkan keterangan warga setempat Usman (56) mengatakan api berasal dari salah satu rumah kosong milik salah seorang warga yang ditinggalkan sejak satu tahun lalu (2024). Ia menduga kebakaran tersebut disebabkan karena konsleting listrik.
"Kemungkinan karena konsleting listrik, karena rumah ini tidak ada yang tinggal sudah sejak lama. Yang pemilik rumah ini suami istri sudah almarhum. Ada anaknya tapi tidak tinggal disini, tinggalnya di Jalan Belut," kata Usman kepada Cenderawasih Pos di tempat kebakaran, Sabtu (3/5/2025).
Lanjutnya hampir semua pemilik rumah yang terdampak dalam kebakaran itu tidak ada di tempat. Sehingga mengakibatkan isi di dalam rumah termasuk barang berharga tak ada yang terselamatkan.
Lima rumah tersebut masing-masing milik; Pak Baso Sinjai, Pastur Luis (New Zeland), Albert Pepohu, Abdul halik, dan Ibu wijiyati.
Ditempat yang sama Plt. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jayapura, DR. Robert Johan Betaubun mengatakan bahwa pihaknya tiba di lokasi kebakaran sekira pukul 14.00 WIT. Diawali dari Unit Damkar pos Heram kemudian disusul unit dari Pos Abe dan Mako dan Japsel.
"Unit damkar dari Pos Heram tiba dilokasi pukul 14.00 WIT disusul unit dari Pos Abe dan Mako dan Japsel," kata Robert kepada Cenderawasih Pos, di Tempat Kejadian Kebakaran (TKK).
Lanjutnya menjelaskan api berasal dari salah satu rumah kosong milik warga Alberth Pepuho yang kemudian merambat pada instalasi listrik milik Keluarga Samosir yang kemudian menjalar dengan cepat di rumah di sebelah kanan dan kiri.
"Api dengan cepat merambat karena rumah disebelah merupakan rumah berbahan kayu," jelasnya.
Beruntungnya api cepat dikendalikan sekira pukul 14.25 WIT. Damkarmat Kota Jayapura turunkan 4 unit Monitor Damkar dari Pos Heram, Yotefa, Japsel dan Mako, dan dibantu AWC milik Polresta Jayapura.
Tidak ada korban dalam peristiwa ini, namun kerugian materil mencapai hingga miliaran rupiah. (*)
